Aksi Heroik Seorang Wanita, Rela Menyusui Bayi-bayi Setelah Serangan yang Membunuh 24 Wanita yang Baru Melahirkan di ibukota Afghanistan, Membuat Dunia Tersentak
RIAU24.COM - Beberapa jam setelah orang-orang bersenjata pada hari Selasa menyerbu sebuah klinik bersalin di Kabul dan menewaskan dua lusin orang, termasuk wanita dan bayi, Feroza Omar bergegas ke rumah sakit lain di mana sekitar 20 bayi yang selamat dari serangan telah dipindahkan. Ketika dia tiba di Rumah Sakit Ataturk, wanita berusia 27 tahun itu melakukan sesuatu yang dianggap pahlawan. Dalam rentang waktu tiga jam, Feroza memberikan ASI kepada empat bayi yang baru lahir yang menjadi yatim piatu.
"Saya berpikir sendiri bahwa bayi-bayi ini membutuhkan ibu mereka, tetapi mereka terbunuh dalam serangan itu, jadi saya akan memainkan peran sebagai seorang ibu, memeluk mereka dan memberi mereka makan," katanya kepada Al Jazeera. Feroza sedang menyusui anak laki-lakinya yang berumur empat bulan di rumah ketika dia mendengar tentang serangan pada bagian bersalin di rumah sakit Dasht-e-Barchi di ibukota Afghanistan. Dia berkata dia merasakan dorongan untuk melakukan sesuatu untuk bayi-bayi itu "untuk menghibur mereka".
"Ketika saya memeluk mereka, saya tidak merasa seperti mereka adalah bayi orang lain. Saya merasa saya memberi makan anak saya sendiri. Para teroris bahkan tidak membiarkan bayi-bayi di negara ini yang baru saja membuka mata mereka ke dunia ini," katanya.
Pada 2017, Feroza kehilangan saudara lelakinya yang berusia 33 tahun dan ayah dua anak yang katanya dibunuh oleh Taliban pada hari ulang tahunnya. "Saya tahu rasa sakit sebagai korban perang ini di Afghanistan; saya tahu bagaimana rasanya kehilangan orang-orang yang Anda cintai," katanya.
Feroza menginspirasi wanita Afghanistan lainnya yang bergabung dalam upaya merawat dan menyusui bayi. Aziza Kermani, juga berbasis di Kabul, adalah salah satunya. "Saya siap mengadopsi salah satu bayi yang kehilangan ibu mereka atau yang keluarganya tidak memiliki kemampuan finansial untuk membesarkan mereka," kata Kermani kepada kantor berita Afghanistan, TOLOnews.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang mengejutkan negara itu. Secara keseluruhan, 24 orang terbunuh, termasuk 16 wanita dan dua bayi yang baru lahir.