Laut China Selatan Makin Bergolak, Tanpa Sungkan Lagi Vietnam Nyatakan Lawan Larangan China
RIAU24.COM - Kondisi di perairan Laut China Selatan, tampaknya kian memanas. Hal itu setelah sejumlah negara merasa terusik dengan sikap China yang mengklaim kawasan itu sebagai daerah teritorialnya. Yang terbaru datang dari Vietnam. Secara terang-terangan, Pemerintah Vietnam mendorong nelayan-nelayannya untuk tetap melaut di sekitar Kepulauan Paracel, meski sudah dilarang China.
Vietnam menyebutkan, larangan di perairan Laut China Selatan seperti yang diultimatum pihak China tersebut tidak sah. Sebab, tempat para nelayan tersebut melaut, masih berada dalam kawasan perairan Vietnam.
"Kami meminta otoritas lokal untuk memperkuat manajemen dan pengawasan terhadap kegiatan perikanan. Selain itu, memantau keberangkatan kapal selama masa berlaku larangan," tegas Kementerian Agrikultur dan Pengembangan Daerah Tertinggal Vietnam, sebagaimana dikutip tempo dari Radio Free Asia, Kamis 14 Mei 2020 kemarin.
Untuk diketahui, suasana di kawasan itu mulai memanas sejak 1 Mei 2020 lalu. Ketika itu, China mulai melarang kapal-kapal negara lain melaut di sekitar Kepulauan Paracel. Cina mengklaim perairan tersebut sebagai bagian yurisdiksinya. Oleh karenanya, tidak boleh ada satu pun kapal yang masuk ke sana tanpa seizin CHina. Tak hanya itu, China juga berdalih bahwa larangan tersebut untuk menjaga kelestarian.
Larangan itu langsung menuai protes dari Vietnam dan Filipina. Menurut mereka, perairan tersebut tidak bisa sembarangan diklaim oleh Cina dan kemudian melarang kapal-kapal lain melaut di sana. Apalagi, kawasan perairan yang dilarang masih berada dalam status sengketa yang melibatkan banyak negara, termasuk Malaysia, Taiwan, dan Filipina.
Menanggapi aksi Vietnam, Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa Vietnam tidak memiliki hak untuk menuduh sembarangan.