Kekayaannya Capai Ratusan Triliun, Tapi Pria Ini Malah Beli Mobil Bekas, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi
RIAU24.COM - Tampaknya, tidak ada orang di India yang tak mengenal sosok Mukesh Ambani. Ia adalah pendiri dari Reliance Industries, perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil, telekomunikasi dan masih banyak lagi. Berkat usahanya itu, pria berusia 63 tahun ini selalu masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes.
Bahkan, bulan lalu ia dinobatkan sebagai pengusaha terkaya di Asia, karena memiliki harta US$53 miliar atau sekitar Rp793 triliun.
Dengan kekayaan yang bikin geleng kepala itu, tak heran jika Ambani jadi pengoleksi mobil mahal. Sebut Rolls-Royce Cullinan hingga Bentley Bentayga, yang nilai per unitnya bisa mencapai lebih dari Rp8 miliar.
Namun seperti dilansir viva yang merangkum cartoq, Selasa 12 Mei 2020, Ambani ternyata baru saja membeli mobil bekas. Hal itu diketahui, dari registrasi pelat nomor yang digunakan.
Mobil yang dimaksud, adalah Tesla Model S. Biasanya, untuk unit baru kendaraan buatan Amerika Serikat itu, harganya bisa mencapai US$100 ribu atau setara Rp1,4 miliar. Bila dibandingkan dengan kekayaan Ambani, jumlah itu tentu cuma 'angka geleng' yang sekali tepuk langsung lunas
Nah, yang membuat penasaran adalah, kenapa Ambani mau-maunya membeli mobil dalam kondisi bekas?
Ternyata, hal itu ada kaitannya dengan status mobil Tesla. Saat ini, kendaraan rancangan Elon Musk itu belum dijual secara resmi di Negeri Hindustan. Jadi supaya bisa mengemudikannya secara legal di jalan raya, warga India harus mengurus proses impor.
Namun waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan, juga bikin pusing karena dipredksi bisa mencapai setahun. Hal itu mulai dari proses mendaftarkan kendaraan, melakukan uji tipe hingga akhirnya mendapat pelat nomor. Syarat lain yang tidak kalah berat, semua itu harus dilakukan langsung oleh pemilik.
Diduga karena tidak mau repot-repot, Ambani mengambil jalan pintas. Ia menyerahkan semua proses itu ke orang lain. Orang tersebut, yang biasanya adalah importir kendaraan, menerima upah dengan jumlah yang besar.
Setelah mobil resmi hadir, si pengimpor seolah-olah menjualnya lagi ke Ambani, sehingga statusnya menjadi mobil bekas. Padahal secara fisik, mobilnya belum tentu barang bekas. ***