RIAU24.COM -  Seorang dokter pandemi top memprediksikan hari Minggu bahwa kasus-kasus virus corona akan meningkat secara dramatis dalam beberapa minggu mendatang ketika negara-negara dibuka kembali tanpa menerapkan protokol jejak, jejak, dan isolasi untuk membantu membatasi penyebaran penyakit.

Jeffrey Shaman mengatakan kepada NBC "Meet The Press" bahwa pemerintahan Trump menyia-nyiakan waktu berharga selama perintah tinggal di rumah yang tersebar luas yang dapat digunakan untuk mengembangkan rencana yang kuat untuk mengendalikan wabah karena negara berusaha untuk membuka kembali dengan aman.

Ilmuwan asal Universitas Columbia terebut mengatakan bahwa "kita akan melihat pertumbuhan dalam kasus" karena peningkatan virus kembali, dan pada saat itu sudah terlambat untuk membalikkan gelombang baru penyakit dan kematian.

Prediksi ini mencerminkan revisi dramatis atas kematian dan kasus-kasus yang diajukan oleh model-model ilmiah sekarang setelah AS bergegas untuk membuka kembali. Sebelumnya, prediksi kurang tanggap bencana didasarkan pada langkah-langkah menjauhkan sosial yang lebih lama dan lebih keras, dan rencana pembukaan kembali yang terkoordinasi yang lebih aman yang kini telah ditinggalkan.

Shaman menyalahkan administrasi Trump karena gagal mengembangkan sistem nasional yang kuat untuk menguji, melacak dan mengisolasi orang-orang yang menjadi sakit dengan COVID-19 selama masa ketika kebanyakan orang Amerika tinggal di rumah.

Sistem seperti itu, seperti yang diterapkan di negara-negara yang pernah dilanda bencana berat seperti Korea Selatan dan Jerman, dapat secara dramatis membantu menjaga virus agar terhindar ketika pembukaan kembali dimulai, katanya.