Menu

Ini 3 Dampak Buruk Jika Suka Makan Gorengan Ketika Sahur dan Buka Puasa

Muhammad Iqbal 11 May 2020, 09:41
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Saat berpuasa, rasa lapar tentu dirasakan oleh setiap orang. Sehingga, tak jarang apapun makanan yang disajikan akan segera dilahap. 

Dilansir dari Tempo.co, Senin, 11 Mei 2020, dengan adanya hal tersebut, ada baiknya tetap memperhatikan makanan yang tepat untuk berbuka puasa. Itu termasuk menghindari menu gorengan seperti ayam goreng, pisang goreng, dan makanan apapun yang melewati proses dimasak dengan minyak.

Berikut ini 3 dampak buruk yang dapat dialami jika tetap memaksakan konsumsi gorengan saat buka puasa seperti dilansir dari situs Gulf Times dan Health Line.

1. Membuat energi instan

Makanan yang digoreng terkenal tinggi kalori. Hal itu bisa membuat tubuh lebih kenyang sekaligus menciptakan energi yang instan. Akibatnya, tubuh pun tidak bisa menahan nafsu makan terlalu lama dan membuat Anda lemas selama seharian penuh.

Kandungan tinggi kalori tersebut juga wajib diwaspadai karena bisa memicu sejumlah masalah kesehatan. Ini termasuk obesitas, penyakit jantung dan gangguan metabolik lainnya.

2. Mempercepat dehidrasi
Selain tinggi kalori, makanan yang digoreng juga diketahui tinggi garam. Padahal, natrium yang berlebihan di dalam tubuh bisa menyebabkan kita lebih cepat dehidrasi atau kekurangan cairan. 

Jika tidak segera diatasi, seseorang bisa pusing, lemas hingga kehilangan kesadaran. Tentu Anda tak ingin mengalaminya dan puasa terpaksa harus dibatalkan, bukan?

3. Memicu pengeriputan kulit secara dini
Kulit yang mulus dan kenyal adalah idaman setiap orang. Sayangnya, mengkonsumsi gorengan justru dapat merusak kulit Anda. Sebab, proses penggorengan bisa menggelontorkan kandungan vitamin pada makanan, termasuk vitamin untuk kesehatan kulit. 

Bayangkan, saat puasa sudah menyebabkan kelembaban kulit berkurang dan sekarang ditambah dengan vitamin kulit yang hilang akibat proses penggorengan? Pastinya bisa kulit tak mendapatkan nutrisi apapun sehingga rentan mengalami pengeriputan diri.