Menu

Ngeri, Ini yang Akan Terjadi Jika Rusia Ledakkan Drone Nuklir Bawah Laut Miliknya, Semua Bakal Musnah

Siswandi 8 May 2020, 11:41
Drone nuklir Rusia yang bila diledakkan bakal mampu memicu timbulnya tsunami. Foto: int
Drone nuklir Rusia yang bila diledakkan bakal mampu memicu timbulnya tsunami. Foto: int

RIAU24.COM -  Rusia dalam waktu dekat ini, akan segera mengoperasikan dua kapal selam nuklir barunya, yakni Khabarovsk (Project 09851) dan Belgorod (Project 09852). Dua kapal selama baru itu, nantnya akan menjadi andalan Rusia dalam sistem pertahanannya.

Rencananya, Khabarovsk akan memulai masa dinas selambatnya Juni 2020. Sementara itu, Belgorod bakal segera beroperasi pada September nanti. Kedua kapal selama canggih itu memiliki daya jelajah hingga mencapai 10.000 kilometer, dan mampu mencapai kedalaman hingga 1 kilometer bawah laut.

Namun bukan itu yang paling mendapat sorotan dari dua kapal selama itu. Seperti dilansir viva yang merangkum Kantor Berita Rusia (TASS), Jumat 8 Mei 2020,  kedua kapal selam itu memiliki sistem persenjataan yang sangat canggih. 

Namun yang paling berbahaya adalah Drone Nuklir Bawah Laut Poseidon. Bayangkan saja, drone ini kabarnya memiliki kekuatan mencapai 2 megaton. Pemerintah Rusia sendiri berharap kedua kapal selam ini nantinya akan bisa membawa enam Drone Poseidon.

"Poseidon memiliki jangkauan yang tak terbatas, dan sudah menjalani uji coba dengan sukses," ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat memperkenalkan Belgorod pada 2019 lalu.

"Saya ingin membuat satu pernyataan penting yang belum pernah saya sampaikan sebelumnya, bahwa kapal selam nuklir pertama yang membawa Poseidon akan diluncurkan musim semi ini," tambahnya.

Data dari Russia Beyond, mungkin bisa memberikan gambaran tentang betapa dahsyatnya Drone Poseidon ini. Dengan kekuatan 2 megaton, ledakan yang ditimbulkannya bisa menimbulkan tsunami yang mahadahsyat.

Drone Poseidon adalah hasil dari pengembangan torpedo nuklir di era Uni Soviet. Senjata ini dirancang untuk menghancurkan pelabuhan armada laut musuh.

"Poseidon dirancang untuk menyerang pelabuhan dan pangkalan musih di pantai. (Ledakannya) bisa menimbulkan tsunami yang sangat besar. Dengan itu, gelombang kejut ledakan akan menyapu seluruh instalasi apapun yang ada di jalurnya," ujar salah satu profesor dari Akademi Militer Vadim Kozyulin, yang tak disebutkan namanya. 

Beberapa pihak menilai, peluncuran dua kapal selam nuklir Khabarovsk dan Belgorod adalah jawaban Rusia atas ancaman Amerika Serikat (AS). 

Sebab pada pekan lalu, Jenderal Timothy Michael Ray yang merupakan Komandan Komando Serangan Global (USGSCAF), menyatakan AS siap menggunakan senjata nuklirnya jika skenario akhir pandemi Virus Corona (COVID-19) berakhir dengan peperangan. ***