RIAU24.COM -  Hingga saat ini, Iran masih berpolemik dengan Amerika Serikat. Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini, tidak terlepas dari kesalahan Trump, yang dibuatnya saja baru saja memimpin AS. Ketika itu, Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir (JCPOA) pada 2018 lalu. Menurut Presiden Iran, Hassan Rouhani, sikap Trump tersebut menunjukkan bahwa Trump adalah seorang yang bodoh. 

"Trump membuat kesalahan bodoh dengan keluar dari kesepakatan nuklir," ucap Rouhani, dilansir viva yang merangkum reuters, Jumat 8 Mei 2020.

Saat ini, polemik tersebut masih saja panas. Hal itu menyusul sikap AS yang disebut-sebut bakal memperpanjang masa sanksi embargo ekonomi dan senjata terhadap Iran. Padahal, sanksi embargo Iran akan berakhir tahun ini.

Karena itu, Rouhani mendesak AS untuk mencabut sanksi embargo, untuk bisa kembali masuk dalam perjanjian program nuklir Iran itu. "Jika Amerika ingin kembali ke kesepakatan, mereka harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan mengganti rugi atas pengeaan sanksi kembali," katanya.

Tak hanya itu, Rouhani juga mengancam bakal melakukan tindakan tegas andai AS kembali memperpanjang sanksi embargo kepada Iran. 

"Iran akan memberikan respons yang sangat menghancurkan, jika embargo senjata di Teheran diperpanjang," tegasnya. 

Untuk diketahui, AS adalah salah satu negara yang menandatangani perjanjian JCPOA pada 2015. Ketika itu, AS masih dipimpin Barrack Obama. Akan tetapi saat Trump terpilih, ia malah memutuskan untuk mundur dari kesepakatan tersebut. Hubungan Iran dan AS terus memanas, setelah Trump kemudian menjatuhkan saksi embargo dan ekonomi dan senjata kepada Iran. ***