Tak Banyak Yang Tahu Ini 5 Seputar Kehidupan Didi Kempot
Komentator yang dimaksud di sini adalah judge atau juri dalam berbagai acara pencarian bakat. Masih dalam wawancara Ngobam bersama Gofar Hilman, Didi mengatakan kalau dirinya tidak terlalu suka menjadi juri atau komentator di acara musik.
Hal tersebut pernah terjadi saat dirinya diminta oleh stasiun televisi menjadi bintang tamu sekaligus juri untuk salah satu program pencarian bakat dangdut. Yang tadinya direncanakan berlangsung selama satu bulan hanya disanggupi oleh Didi selama sekali tampil saja.
Asal nama ‘Kempot’ dan karier dalam dunia musik
Mewarisi darah seniman dari sang ayah, perjuangan bermusik Didi Kempot cukup berliku dan panjang. Hingga ia meninggal dunia, genap sudah 30 tahun ia berkarier dalam dunia musik dan menciptakan ratusan lagu. Bahkan, jejak kariernya ia sematkan sendiri dalam nama panggungnya ‘Kempot’.
Kempot ini adalah singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, karena Didi memang mengawali karier sebagai pengamen di jalanan Surakarta yang kemudian hijrah ke ibu kota Jakarta. Selama berkarier ternyata jalannya juga tak mulus-mulus banget. Dalam wawancara Ngobam bersama Gofar Hilman, Didi mengaku bahwa ia pernah menjual motornya untuk membuat album lagu.
Tentang pengalaman ngamen, pernah suatu ketika di tahun 1987an Didi mencari receh di sebuah bis. Seperti biasa, ia menyanyi beberapa lagu kemudian menarik uang seikhlasnya dari penumpang. Ketika itu ia cukup kaget karena ada yang memberi Rp 10 ribuan. Tanpa pikir panjang Didi pun menarik uang tersebut, tapi si pemberi nampaknya tidak begitu saja melepasnya. Penasaran, sang musisi pun menengok lebih jelas wajah pemberi uang yang bertopi itu. Siapa sangka jika orang tersebut adalah Mamiek Prakoso, kakaknya sendiri.