Menu

Ini Orang Pertama Ungkap Video Viral Jenazah ABK Indonesia di Kapal Berbendera China Dibuang ke Laut

Riki Ariyanto 7 May 2020, 11:51
Orang pertama kali menerjemahkan video ada ABK Indonesia yang dibuang ke laut adalah seorang youtuber, Jang Hansol (foto/int)
Orang pertama kali menerjemahkan video ada ABK Indonesia yang dibuang ke laut adalah seorang youtuber, Jang Hansol (foto/int)

RIAU24.COM - Kabar menghebohkan datang dari jagat media sosial (Medsos) yaitu ada ABK asal Indonesia di Kapal berbendera China meninggal dan jenazahnya dibuang ke laut. ABK adalah Anak Buah Kapal (ABK) yang bertugas di kapal-kapal besar dengan jumlah yang banyak.

Orang pertama kali menerjemahkan video ada ABK Indonesia yang dibuang ke laut adalah seorang youtuber, Jang Hansol. Walau berasal dari Korea Selatan (Korsel), Jang Hansol merupakan YouTuber terkenal di Indonesia.

zxc1

Lewat videonya di kanal YouTube-nya, Korea Reomit, Rabu (6 Mei 2020), dia menceritakan ulang informasi dari media massa MBC soal perlakuan tidak manusiawi yang dialami sejumlah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal China. Bahkan Jang Hansol menerjemahkan bahwa sudah tiga ABK WNI meninggal dunia di kapal nelayan China dan jenazahnya dilarung ke laut.

Nah dari video Jang Hansol itulah kemudian terkuak banyak informasi yang kemudian membuat netizen geram dengan kabar ABK yang jenazahnya dibuang ke laut.

zxc2

Sebagai informasi Jang Hansol lahir di Daegu, Korea Selatan (Korsel) 8 Mei 1994. Tetapi sejak berusia 4 tahun, Jang Hangsol dan dua kakak perempuannya dibawa orang tuangnya ke Kota Malang, Jawa Timur.

Orangtua Hansol bekerja di Kota Malang itu, maka tak heran Jang Hansol fasih berbahasa Indonesia dan Jawa. Sampai lulus SMA, Hansol menetap di Malang sebelum melanjutkan pendidikan di Singapura.

Lewat kanal YouTube Korea Reomit, Jang Hansol sering menampilkan vlog kegiatan sehari-hari, uniknya dia pakai bahasa Indonesia dengan logat medok.

Meski orang Korea Selatan (Korsel), Jang Hansol jatuh cinta dengan Indonesia. Bahkan Jang Hansol menyumbangkan dana Rp 50 juta untuk membantu menangani pandemi virus corona pada Maret lalu.