Gawat! Aktivis Sultra: Kami siap Perang Jika TKA Cina Tetap Memaksa Masuk Sultra
Menindak lanjuti terkait akan masuknya TKA asal China ini, Bram mempersiapkan gerak masa besar besaran dan program kampanye publik dengan mosi ketidak percayaan terhadap PSBB dan Social Distancing.
“Saya punya pengalaman cukup berurusan dengan TKA Cina, 2016 yang lalu saya hampir dipenjara buntut aksi masa yang sempat memblokade TKA Cina tujuan IMIP Morowali. Saat ini saya masi dengan Kemarahan yg sama, ini soal moral, ini soal hargadiri. Masa kita suda mau mati kelaparan akibat kurung diri dalam rumah mengikuti saran pemerintah, eh diam diam pemerintah malah mau bawa TKA Cina. Lelucon model apa ini. Kalau tetap ini dipaksakan, Kami Bakal Cegah itu dengan semua upaya. Biar ‘Perang’ sekalian,” bebernya.
Bram juga menekankan, Kakanwil Hukum & HAM Sultra Khususnya Divisi Keimigrasian serta Imigrasi Kelas 1A Kota Kendari aangan menganggap remeh persoalan ini, sebab menurutnya, masyarakat sewaktu waktu bisa saja jenuh dengan kesabaran dan berganti beringas akibat sikap tebang pilih seperti ini.
“Jangan sampai Kantor Imigrasi ‘digoreng’ masa, Kakanwil Hukum & HAM baikknya responsif dan berikan klarifikasi pasti, jadi atau tidaknya TKA Cina itu masuk Sultra atau tidak, sebab kami dapat Info, tanggal 3 bulan depan ini mereka masuk Sultra,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kabar akan masuknya TKA ini sudah beredar luas di masyarakat, kecaman dan penolakan secara tegas digalakkan berbagai elemen. Tak mau ketinggalan puncuk pimpinan daerah yakni Gubernur Sultra Ali Mazi juga menegaskan menolak. Kemudian kemarin (Rabu, 29 April 2020) juga DPRD melalui rapat paripurna memutuskan menolak masuknya TKA di Bumi Anoa. Semua sudah sepakat menolak tinggal bagaimana ketegasan pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan RI merespon hal tersebut. ***