Unggah Video Tolak Penerapan PSBB, Tim Gugus Covid-19 Bengkalis Dinilai Plin-Plan
RIAU24.COM - BENGKALIS - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri mengingatkan seluruh masyarakat Bengkalis harus bersiap-siap mendukung jika PSBB diterapkan di Provinsi Riau.
“Kalau PSBB diterapkan di Riau, maka seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis harus mendukungnya. Dari sekarang juga harus bersiap-siap. Tapi jangan panik," ujar Johan, Jumat 1 Mei 2020.
Apa yang disampaikan Johan ini berbanding terbalik dengan sebuah video yang diunggah di akun Youtube milik Diskominfotik Kabupaten Bengkalis, dalam video berdurasi 1 menit 36 detik tersebut terlihat jajaran Forkompinda Bengkalis menolak penerapan PSBB diterapkan di Bengkalis.
Terlihat dalam video tersebut Plh Bupati Bengkalis dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis serta sejumlah tokoh masyarat menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 dan meminta agar Bengkalis tak menerapkan PSBB.
“Jika PSBB diterapkan di Kabupaten Bengkalis, yang rugi kita semua. Seluruh masyarakat daerah ini akan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang harus melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari,” demikian salah satu alasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengajak warga agar Bengkalis tak sampai menerapkan PSBB.
Diberitakan sebelumnya, Rabu (29/4), banyak jalan menuju Roma dan menolak penerapan PSBB tersebut. Begitu pula untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Salah satu caranya dengan menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Tapi PSBB adalah jalan terakhir. Cara yang sebaiknya tak pernah ditempuh masyarakat Kabupaten Bengkalis.
Agar Bengkalis tidak menerapkan PSBB, ada cara jitu yang harus dilakukan masyarakat Bengkalis. Dan bersama-sama harus bergandeng tangan, bersama-sama mencegah penyebarannya dengan mematuhi himbauan pemerintah.
Untuk diketahui, video penolakan penerapan PSBB di Kabupaten Bengkalis merupakan hasil karya tim kreatif staf Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) dan skenario Adisutrisno (Sekretaris) serta ide cerita Tajul Mudarris, dengan pelakon tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis. (Hari)