Kabar Gembira, Masjid Haram dan Nabawi Segera Dibuka untuk Umum
RIAU24.COM - Kabar gembira datang dari Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi atau Haramain, Syekh Abdurrahman as-Sudais. Ia mengaku optimistis bahwa dalam waktu dekat ini, dua masjid suci itu akan kembali dibuka untuk jamaah umum. Sehingga dengan demikian, aktivitas ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan kembali normal seperti biasanya. Seperti diketahui, aktivitas di dua masjid utama milik seluruh kaum muslimin di dunia tersebut, sempat terganggu setelah Arab Saudi ikut terserang wabah virus Corona.
Rencana dibukanya kembali dua masjid utama itu, diungkapkannya saat meresmikan penggunaaan kamera pengukur suhu tubuh yang dipasang di sejumlah pintu masuk di Masjidil Haram, Makkah, Selasa 28 April 2020 waktu setempat.
Dalam keteragannya, as-Sudais mengatakan, menggunakan teknologi modern penting untuk meningkatkan tindakan pencegahan menghadapi pandemi virus Corona.
Dilansir viva yang mengutip sahijab, Rabu 29 April 2020, pemasangan alat ini merupakan upaya Pengurus Haramain dalam menjaga Baitullah al Haram tetap steril dan terjaga kebersihannya, serta menjaga keselamatan jamaah yang akan masuk ke Masjidil Haram.
"Ini merupakan nilai yang bisa dicapai sebagai tindakan pencegahan, Alhamdulillah," ujarnya lagi.
Rencananya, kamera atau alat pendeteksi suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Alat ini akan mendeteksi kondisi tubuh setiap pengunjung yang akan masuk ke Haramain. Dengan begitu, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dapat kembali dikunjungi kaum muslimin.
"Kami juga sampaikan kabar gembira, Insya Allah dalam waktu dekat bisa mengobati kegelisahan umat, bahwa mereka bisa segera kembali beribadah di Haramain, untuk Tawaf, Sa'i, dan salat di Raudah yang Mulia, dan kembali seperti kehidupan kita sebelumnya," ujarnya.
Syekh as-Sudais tetap mengingatkan semua orang agar menjaga kesehatannya, lingkungannya, dan keselamatannya. Karena, sejak awal pandemi virus Corona, Pengurus Haramain menerapkan tindakan pencegahan sebagai prioritas dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
"Dan, ini tidak akan terjadi jika tidak ada komitmen dan disiplin dalam menjalankan upaya-upaya pencegahan, dan wajib kita bersama-sama menjaga (kebersihan Masjidil Haram dan Masjib Nabawi)," ujarnya lagi. ***