Pak Dourijie yang berasal dari daerah pedesaan Haiyan di Provinsi Qinghai barat laut China itu melewati dua prosedur operasi pada 2 dan 8 April. Pada akhir Maret, ia diterbangkan ke Jinan untuk perawatan pro bono setelah petugas medis berkeliling pedesaan menemukan kasus mengejutkannya, yang sebagian besar tidak dirawat sebab keterbatasan fasilitas medis setempat.

“Ketika kami menemukannya ketika sedang dalam perjalanan medis ke Qinghai, kami mengetahui bahwa para ahli telah memutuskan perawatan yang lebih konservatif, hanya meresepkan obat penghilang rasa sakit,” sebut Dokter Zhang Shuxiang, salah seorang petugas medis yang menemukan Duorijie sebagaimana dilansir Metro, Minggu (26/4/2020).

“Tetapi gejalanya mulai semakin parah dan tak tertahankan. Karena keterbatasan rumah sakit setempat, kami memutuskan untuk membawanya ke Shandong untuk perawatan terbaik," kata Dokter Zhang Shuxiang.