Natalius Pigai Sebut Jokowi Presiden Paling Gagal Dalam Membela Rakyat Miskin, Begini Katanya...
RIAU24.COM - JAKARTA - Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menganggap biasa pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Hanya saja, Eks komisioner Komnas HAM mengatakan Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan harus profesional. Demikian juga dalam mengikuti kebijakan dan arahan Presiden Jokowi.
“Sikap Prabowo memang mesti profesional. Apalagi beliau adalah seorang menteri harus searah dan seturut kebijakan Presiden Jokowi. Saya tidak melihat ada yang salah dengan sikap Pak Prabowo kepada Presiden Jokowi,” ucap Natalius Pigai sebagaimana dikutip dari Rmol.id (24/4/2020)
Namun demikian natalius pigai justru melayangkan kritik kepada presiden Joko Widodo batas data statistik yang menunjukkan bahwa Jokowi merupakan presiden yang paling buruk dalam membela kepentingan rakyat miskin.
“Problemnya adalah ketika kami lihat angka-angka statistik, Jokowi paling gagal dari semua Presiden khususnya untuk orang lemah dan miskin,” urainya.
Putra Papua itu menguraikan data statistik terkait bukti kegagalan Jokowi.
kemudian mengurai data statistik yang menjadi bukti kegagalan Jokowi. Jumlah warga miskin di Indonesia 24 juta orang sebelum adanya wabah virus Corona.
Disamping itu, indeks kematian ibu di Indonesia berada pada angka 305 per 100 ribu kelahiran yang hidup.
demikian juga partisipasi pendidikan warga Indonesia di tingkat satuan pendidikan menengah hanya berada pada angka 67 persen.
Ditambah lagi, ketahanan pangan Indonesia berada pada urutan ke-17 dan indeks pembangunan manusia menurut angka 116 dunia.
“Lima tahun kepemimpinan Jokowi telah membesarkan orang kaya sebesar 17.000 orang dari 11 ribu triliun APBN, pundi-pundi orang kaya bertambah 10 persen tiap tahun. Kesenjangan paling tinggi di dunia. Pengangguran naik 7,05 juta. Pertumbuhan ekonomi 2019 turun dari 5,07 persen ke 5 persen pada 2020,” tandas Pigai.***