Harga Gula di Bengkalis Naik Drastis, Distributor yang Menimbun Siap-siap Didatangi Disdagperin dan Polisi
RIAU24.COM - BENGKALIS- Harga gula di Kabupaten Bengkalis terus merangkak naik secara drastis. Apalagi stok gula di Bengkalis juga tidak stabil.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis H. Indra Gunawan ketika dikonfirmasi Riau24.com, Rabu 22 April 2020.
zxc1
Diutarakan Indra Gunawan, dua bulan sebelumnya, harga gula di Bengkalis berkisar 15 ribu sampai 17 ribu per kilogram. Tetapi saat ini gula pasir per kilogramnya sudah mencapai Rp 18 ribu hingga 19 ribu. Sedangkan untuk di daerah Mandau harga gula mencapai Rp 20 ribu per kilonya.
zxc2
Menurut Indra Gunawan, jika barang ini tidak juga disalurkan. Maka Disdagperin akan kembali melakukan pemantauan di lapangan. Disamping itu, jika ada Distributor yang bermain atau menimbun masalah stok gula ini, maka akan ditindak tegas.
"Kalau kita mengingatkan mereka, dan masalah ini akan kami sampaikan kementerian. Dengan laporan bahwa, mereka itu menimbun. Dalam hal ini, kita juga sudah ada satgas pangan seperti dari Polres Bengkalis. Sedangkan Disdagperin hanya melakukan pemantauan serta pendataan saja," ungkapnya.
Kembali diutarakan Indra, untuk persediaan sembako di kabupaten Bengkalis pada umumnya masih tersedia. Sedangkan untuk stok yang ada saat ini, biasanya bisa untuk beberapa bulan kedepan.
"Dengan keadaan sekarang ini, belum bisa dipastikan, tetapi barang selalu masuk setiap harinya. Untuk bahan sembako yang masuk di Kab. Bengkalis, antara lain dari lokal daerah sendiri, bukit tinggi/sumbar, Siak, Pekanbaru, Jakarta, Lampung, Palembang dan Medan," ujarnya.
Selain itu, saat ini, upaya antisipasi stok sembako di Kabupaten Bengkalis, Disperindag dalam hal ini menjaga ketersediaan dan stabilitas harga dalam situasi terus memantau harga setiap hari dan stok setiap minggunya dengan cara mensurvey ketersediaan dan kebutuhan pokok masyarakat hingga kegudang - gudang, distributor dan pedagang.
"Dan apabila harga mulai naik. Disperindag menghimbau distributor untuk mensuplay persediaannya ke pasar atau pengecer. Bila persediaan mulai berkurang, kami juga mengingatkan distributor agar dapat memesan atau mengordernya kembali," pungkasnya. (R24/Hari)