Terbukti, Negara yang Dipimpin Perempuan Lebih Baik Dalam Perangi Virus Corona, Kok Bisa?
Salah satu contohnya, seperti yang dilakukan Perdana Menteri Islandia, KatrÃn Jakobsdóttir. Meski penduduk di negara itu hanya berjumlah 360 ribu jiwa, Islandia tidak bersikap santai menghadapi wabah Corona. Kebijakan seperti larangan berkumpul 20 orang atau lebih sudah diterapkan sejak akhir Januari 2020 lalu. Padahal, kasus Corona belum sampai melanda negara itu.
Hasilnya, terbukti hingga 20 April 2020, kasus kematian akibat Corona di negara hanya tercatat sebanyak sembilan orang.
Begitu pula dengan Taiwan. Presiden Tsai Ing-wen membentuk pusat pengendalian epidemi serta memerintahkan untuk melacak dan menghambat penyebaran virus Corona. Taiwan juga meningkatkan produksi alat pelindung diri (APD), seperti masker wajah.
Hasilnya, sejauh ini kasus kematian akibat Corona di Taiwan tercatat enam orang, dari total 24 juta jiwa penduduk.
Sementara itu di Selandia Baru, PM Jacinda Ardern mengambil salah satu kebijakan terketat di dunia dalam menghadapi virus Corona. Pendekatan Ardern adalah benar-benar menghentikan penyebaran. Seluruh penduduk Selandia Baru ditempatkan dalam karantina wilayah alias lockdown ketika korban jiwa mencapai enam orang.
Hasilnya, hingga 20 April 2020, kasus kematian akibat Corona tercatat sebanyak 12 orang.