Mewabah, AS Perkirakan 60 Warga Meninggal karena Virus Corona
RIAU24.COM - Presiden Donald Trump mengatakan sekitar 50 ribu hingga 60 ribu orang Amerika Serikat (AS) diperkirakan meninggal karena pandemi virus corona Jumlah tersebut lebih sedikit dari perkirakan sebelumnya sebanyak 100 ribu korban jiwa.
Akhir Maret lalu, pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci mengatakan berdasarkan model perhitungan diperkirakan ada 100 ribu kematian atau lebih karena virus corona.
"Sekarang kita akan menuju 50 ribu (korban jiwa) - saya mendengar atau 60 ribu orang. Satu terlalu banyak, tetapi kita akan menuju 50 atau 60 ribu orang. Itu di bawah - lebih rendah dari proyeksi seharusnya 100 ribu orang," kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih hari Senin 20 April 2020 seperti dilansir CNN.
Berdasarkan data statistik John Hopkins University hingga saat ini AS mencatat 42.094 korban jiwa dengan 784.326 kasus virus corona.
"Jika kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan, kita akan memiliki, saya pikir, satu juta korban mungkin dua juta, mungkin lebih dari itu (korban jiwa)," ujarnya menambahkan.
Hingga saat ini AS mengatakan sudah melakukan lebih dari empat juta pengetesan virus corona. Sekitar 633.861 pengetesan dilakukan di New York, pusat penyebaran virus corona di AS. New York menjadi negara bagian dengan korban jiwa tertinggi mencapai 14.406 orang meninggal karena virus corona.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengklaim telah melewati masa puncak kasus infeksi Covid-19. Hal itu ditandai dengan menurunnya kasus virus corona di New York dalam beberapa hari terakhir.
"Kami sudah melewati titik tertinggi, dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kami sedang turun," kata Cuomo seperti dilansir AFP.
Menurutnya tren penurunan tersebut akan terus terjadi atau justru sebaliknya tergantung pada sikap pemerintah dalam mengambil kebijakan.
"Apakah penurunan itu berlanjut atau tidak tergantung pada apa yang kita lakukan, tetapi saat ini kita sedang turun," kata dia.