Menu

Bikin Panik Warga, Ditengah Pandemi Covid-19, Pemuda di Daerah Ini Ngaku-ngaku Sebagai Imam Mahdi

Ryan Edi Saputra 21 Apr 2020, 10:03
Pria yang mengaku sebagai juru selamat Imam Mahdi
Pria yang mengaku sebagai juru selamat Imam Mahdi

RIAU24.COM - BANTEN - Warga di Kota Serang dihebohkan dengan postingan akun Suahrty_Muslimah terkait pengakuan tentang turunnya Imam Mahdi.

Seorang pemuda bernama Muhammad Latif  mengaku sebagai juru selamat atau Imam Mahdi. Sontak saja pengakuan pemuda 24 tahun tersebut membuat warga heboh.

Alhasil, kediamannya yang berada di kawasan taktakan kota Serang Banten diseruduk sejumlah kelompok ormas dari berbagai daerah karena pengakuannya dianggap meresahkan masyarakat di tengah krisis wabah virus Corona.

Bahkan, saat itu juga seorang warga langsung mendatangi rumah Muhammad Latif lantaran tidak terima dengan pengakuannya. Tak ayal adu mulut dan saling gebrak meja tak terelakkan. Untung,  Ketua RW, Hanif berhasil melerai keduanya.

Polres Serang Kota langsung mengamankan Latif untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan dan menyerahkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang untuk proses pembinaan.

“Sudah diserahkan ke MUI. Kebetulan MUI yang punya kewenangan untuk melaksanakan pembinaan. Pada (Sabtu 18 April 2020) juga bersama MUI mengamankannya,” kata Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono. Sebagaimana dikutip dari Suara.com(20/4/2020).

Dikonfirmasi di tempat terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Amas Tajudin engkau telah melakukan dialog dengan Muhammad Latif dan menyimpulkan bahwa keyakinannya tidak sesuai dengan syariat Islam.

“Muhamad Latif menjelaskan kepada Ketua MUI Kota Serang (KH Mahmudi) dan saya bahwa dirinya pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpi, dan bertemu Malaikat Jibril langsung dalam wujud manusia,” ucap Amas.

Akhirnya, pemuda salah satu pesantren di Taktakan, Kota Serang ini akhirnya dikembalikan pada keluarganya setelah dilakukan pembinaan.

“Muhamad Latif dikembalikan kepada keluarganya karena masih bisa dibimbing dan dibina untuk memperoleh ajaran Islam yang benar,” terang Amas. ***