Semakin Parah, Ekuador Melaporkan Lebih Dari 10 Ribu Kasus, Ribuan Mayat Terlantar di Jalanan
RIAU24.COM - Ekuador melaporkan lebih dari 10.000 kasus virus korona pada hari Senin, penghitungan tertinggi keempat di Amerika Latin, ketika penyakit tersebut merusak perekonomian negara penghasil minyak.
Pandemi dalam beberapa pekan terakhir telah membanjiri otoritas sanitasi di kota terbesar Guayaquil, pusat wabah bangsa Andes, di mana mayat tetap berada di rumah atau berjam-jam di jalanan.
Ekuador mencatat kasus virus korona pertamanya pada 29 Februari dan hanya membutuhkan waktu 24 hari untuk mencapai 1.000 kasus. Butuh tujuh hari untuk kasus untuk menggandakan menjadi 2.000, delapan hari untuk menggandakan menjadi 4.000 dan delapan hari untuk menggandakan lagi menjadi 8.000, menurut penghitungan Reuters.
Komunitas Andean telah melaporkan total 507 kematian, kata kementerian kesehatan.
Di Amerika Latin, hanya Brasil, Peru, dan Chili yang memiliki lebih banyak kasus.