Puluhan Ribu Saudara Sebangsanya Tewas Akibat Corona, Orang Kaya Amerika Pilih Mengungsi ke Negara Ini
Vivos, perusahaan manufaktur lainnya memiliki bunker untuk 300 orang di sebelah utara kota Christchurch, Selandia Baru. Founder Vivos, Robert Vicino menerima telepon dari dua klien prospektif yang memesan bunker di negara tersebut.
Di AS, Vivos memiliki bunker dengan tingkat keamanan militer untuk 5.000 orang di South Dakota, 80 orang di Indiana. Selain itu, Vivos juga tengah membangun banker berkapasitas 1.000 orang di Jerman.
Sementara Rising S Co saat ini memiliki 10 bunker pribadi di Selandia Baru. Rata-rata harga bunker tersebut sekitar 3 juta dolar AS dengan berat sekitar 150 ton. Selain itu, ada juga bunker mewah senilai 8 juta dolar AS yang dilengkapi dengan kamar mandi mewah, ruang gaming, gym, hingga bioskop pribadi.
Mihai Dinulescu adalah salah satu bos startup mata uang kripto di Sillicon Valley yang terbang ke Selandia Baru. "Saya berpikir saat ini atau tidak sama sekali karena saya takut mereka (Selandia Baru) segera menutup perbatasan. Saya merasa kami harus pergi," kata Dinulescu.
Pria berusia 34 tahun tersebut mengemasi barangnya dan menitipkan rumah mewah dan semua perabotannya kepada temannya di AS. Dia membeli tiket pesawat yang tersedia untuk terbang ke Auckland pada 12 Maret.
Dinulescu belum berencana untuk pulang ke AS hingga pandemi Covid-19 benar-benar berakhir. Dia saat ini menyewa rumah dua lantai dan tiga kamar tidur dengan pemandangan menghadap ke pantai di Pulau Waiheke. Biaya sewanya sekitar 2.400 dolar AS.***