Kisah Sedih Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Lautan Selama Dua Bulan, 24 Meninggal Kelaparan
RIAU24.COM - Nasib menyedihkan dialami sekitar 400 orang Rohingya. Mereka ditemukan dalam kapal yang terapung di tengah laut selama berminggu-minggu. Meski akhirnya berhasil diselamatkan penjaga pantai Cox's Bazaar Bangladesh, namun sebanyak 24 orang ditemukan dalam keadaan meninggal, diduga karena kelaparan.
Menurut Juru Bicara UNHCR Louise Donovan, kelompot etnis itu telah melakukan perjalanan laut selama dua bulan."Perhatian utama kami adalah kesehatan langsung dan kebutuhan pertolongan pertama untuk mereka. LSM dan mitra di lapangan telah menyediakan makanan dan dukungan lainnya dalam semalam," kata Donovan dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (16/4).
Kapal tersebut sebelumnya terombang-ambing selama berminggu-minggu setelah gagal mencapai Malaysia dan Thailand. “Mereka di laut selama sekitar dua bulan dan mereka kelaparan,” ujar perwakilan dari penjaga pantai Bangladesh yang membantu upaya penyelamatan warga Rohingya, seperti dilansir Al Jazeera yang dikutip RMOL.
Sebagian besar dari orang-orang Rohingya tersebut terdiri dari perempuan dan anak-anak, dengan tubuh lemah, kurus, dan sulit untuk bangun.
Orang-orang Rohingya itu mengatakan, mereka telah ditolak sebanyak tiga kali oleh Malaysia. Di tengah perjalanan, dalam keadaan terombang ambing tanpa kepastian, terjadi pertikaian antara penumpang dan kru kapal.
Orang-orang Rohingya yang diselamatkan ini akan dikembalikan lagi ke Myanmar. Otoritas Bangladesh mengungkapkan keputusan akhir itu. Sementara, Myanmar sudah tidak mengakui Rohingya sebagai warga negara mereka.