Partai Republik Amerika Ikut-ikutan Seperti Presiden Donald Trump Kritik WHO, Minta Tedros Adhanom Mundur
RIAU24.COM - Jumat 17 April 2020, Amerika Serikat (AS) marah dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tidak hanya minta Presiden Donald Trump menahan kucuran dana, Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik meminta direktur jenderal lembaga itu mundur.
zxc1
Seperti dilansir dari Sindonews, tujuh belas dari legislator Republik di Dewan Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat menulis surat kepada Presiden AS DonaldTrump yang mendukung keputusannya untuk menahan dana untuk WHO. Anggota Parlemen Partai Republik juga menyebut harus mengkondisikan dimulainya kembali kontribusi pada pengunduran diri Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
zxc2
Dalam suratnya itu, Partai Republik menyebut pihaknya telah kehilangan kepercayaan pada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan menyalahkan WHO serta Partai Komunis China. Hal itu karena tingkat krisis kesehatan global saat ini, meskipun mereka memuji "peran vital" yang dimainkan WHO di seluruh dunia.
"Kadang-kadang, WHO adalah satu-satunya organisasi yang bekerja di lapangan di tempat-tempat terburuk di dunia, dan AS harus terus mendukung pekerjaan penting ini," bunyi surat itu, yang dipimpin oleh legislator Mike McCaul, komite senior Partai Republik.
"Namun, sangat penting bagi kami untuk bertindak cepat untuk memastikan ketidakberpihakan, transparansi, dan legitimasi lembaga yang berharga ini," demikian bunyi surat tersebut seperti dilaporkan dari Reuters, Jumat (17/4/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya Presiden AS, Donald Trumo marah atas penanganannya terhadap wabah virus, menyebut WHO telah mempromosikan "disinformasi" China tentang virus Corona dan terlalu toleran dengan Beijing pada minggu-minggu awal krisis. Kemudian Trump memutuskan akan berhenti mengucurkan dana bantuan untuk WHO.
Presiden AS Donald Trump mendapat banyak kecaman dari banyak pemimpin dunia serta pakar kesehatan. Bahkan dari Demokrat Amerika Serikat (AS) pada Selasa setelah mengatakan ia akan menghentikan pendanaan AS untuk WHO yang berbasis di Jenewa atas penanganan pandemi virus Corona.
Para kritikus menilai WHO mungkin perlu reorganisasi tetapi Presiden AS Donald Trump seharusnya tidak mencoba memaksanya di tengah krisis yang telah menewaskan lebih dari 138.000 orang di dunia. (Riki)