Tak Masuk Akal dan Jadi Misteri, Media Asing Heran Bali Masih 'Kebal' Virus Corona
RIAU24.COM - Jumat 17 April 2020, Rendahnya kasus positif corona dan tingkat kematian dampak Covid-19 di Bali menjadi misteri. Bahkan media massa luar negeri menuliskan heran bagaimana bisa Pulau Dewata tidak ada lonjakan pasien virus corona.
zxc1
Dilansir dari Okezone, 'kekebalan' Bali dari Covid-19 kemudian jadi misteri. Bahkan Asia Times, media yang berbasis di Hong Kong membuat judul demikian.
Asia Times melaporkan Selasa, 14 April, menyoroti rendahnya kasus Covid-19 di Pulau Dewata. Padahal Bali punya penduduk mencapai 4,2 juta dan menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. “Hampir tiga bulan pandemi hanya 86 kasus dan dua kematian,” lapor Asia Times, Kamis (16 April 2020).
zxc2
Laporan itu juga mengutip Rio Helmi, seorang warga Bali yang rutin menulis blog mengenai kehidupan di sekitar Ubud. “Saya juga merasa bingung karena itu tidak masuk akal. "Kami tidak memiliki data, tetapi tidak ada tanda lonjakan kematian," sebut Rio Helmi.
Di Ibu Kota Bali, Denpasar setidaknya ada empat krematorium. Tetapi layanan kematian itu tak begitu sibuk, bahkan rumah sakit di Bali juga tidak penuh pasien.
“Rumah sakit tidak ada peningkatan tajam juga kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona merajalela,” sebut Asia Times melaporkan.
Contohnya, desa Pererenan, lokasi populer bagi selancar belum memiliki kasus Covid-19. Desa-desa terdekat lainnya juga bebas dari virus, seakan warganya 'kebal' dari virus corona.
"Kami tidak mendengar jumlah kematian yang besar," ujar Jack Daniels, operator tur dan editor buletin online mingguan Balidiscovery.
Jack Daniels mencatat bahwa kedua kematian Covid-19 di pulau sejauh ini merupakan orang asing. Termasuk seorang wanita Inggris yang memiliki riwayat penyakit.
Kebingungan ditambah dengan fakta bahwa Bali alami peningkatan 3 persen daei wisatawan China sejak Januari. Momen itu bertepatan dengan Kota Wuhan, China dikarantina akibat mulai mewabahnya virus corona.
Tetaapi virus corona memberi pukulan telak pada industri pariwisata Bali, sejak pemboman teroris pada 2020. (Riki)