Disebut Ada Hubungan Tak Harmonis Dengan Sosok Internal PSSI, Ratu Tisha Destria Masih Pilih Bungkam
RIAU24.COM - Rabu 15 April 2020, Penyebab pasti pengunduran diri Ratu Tisha Destria dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI masih jadi teka teki. Padahal mulai muncul rumor Ratu Tisha ada hubungan tak harmonis dengan insternal PSSI.
Dilansir dari Detiksport, Ratu Tisha sudah resmi mundur dari jabatannya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Senin (13/4/2020). Hanya saja Ratu Tisha mengumumkannya cuma lewat rekaman suara di Instagram pribadinya pula.
zxc1
Padahal sejatinya untuk pengunduran diri sekelas jabatan Sekjen PSSI biasanya ada konferensi pers di hadapan media. Tapi Ratu yang menjabat Sekjen PSSI sejak 2017 ini cuma menitip salam perpisahan ke pengurus klub lewat pesan di WhatsApp. Alasan Ratu enggan menelepon satu per satu sebab dirinya takut rasa harunya muncul.
zxc2
Memang Ratu Tisha sejak beberapa bulan ini jarang tampil di sisi Ketua Umum PSSI di momen-momen penting. Seperti dalam pembukaan Shopee Liga 1 dan Liga 2.
"Yang paling menonjol ketika pembukaan Liga 1 di Surabaya. Tisha tidak ada di stadion, padahal seperti lazimnya acara besar dan penting, sekjen harus ada di tempat," sebut anggota Komite Banding Pemilihan PSSI 2019, Mahfudin Nigara, dalam kisah tertulisnya dengan judul Tisha Mundur, Itu Hak.
Tugas pokok Sekjen PSSI sejatinya memang sudah diatur dalam Statuta PSSI. Di antaranya adalah terkait administrasi PSSI, melaksanakan keputusan kongres dan Komite eksekutif berdasarkan instruksi ketua umum, menjalin komunikasi ke Klub hingga FIFA, dan mengelola rekening PSSI.
"Kalau menurut saya Sekjen ini tokoh kunci, tokoh central, jadi diibaratkan sekjen ini hampir seperti CEO-nya sebuah perusahaan. Sekjen itu bukan hanya surat menyurat, tetapi dia melaksanakan operasional dari sebuah kebijaksanaan," sebur Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade, ketika ditanya seberapa penting peran Sekjen PSSI.
"Siapa yang membuat kebijakan? Yang membuat itu ada di Exco, terapan umumnya anggota, jadi sosok atau kemampuan teknis persepakbolaan untuk seorang Sekjen sangat penting. Sekjen di federasi sepakbola harus mempunyai kemampuan teknis dan non-teknis. Teknis ya harus mengerti organisasi persepakbolaan, mulai berhubungan dengan federasi, AFC, FIFA, pemerintah, dan ke stakeholder lain," ujar Gede.
Entah apakah Tisha merasa ada ganjalan dalam menjalankan tugas sebagai sekjen sampai memutuskan mundur. Atau dirinya malah mau mencoba tantangan baru. Publik masih harus menunggu, atau Ratu Tisha tak akan pernah memberi jawaban. (Riki)