Kasus Kematian Akibat Corona Mulai Menurun, Negara Ini Langsung Longgarkan Pembatasan Sosial, WHO Kecam Keras
RIAU24.COM - Spanyol termasuk salah satu negara di Eropa yang kini tengah menjadi episentrum wabah virus Corona. Namun terhitung sejak Senin 13 April 2020 kemarin, pemerintah sayap kiri di negara itu sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial. Bahkan, masyarakatnya sudah diharuskan untuk bekerja kembali. Kebijakan itu diambil setelah melihat terjadi penurunan kasus kematian akibat Corona selama dua minggu terakhir.
Terkait kebijakan itu. respon keras pun datang dari organisasi kesehatan dunia WHO. Pasalnya, kebijakan Spanyol itu dikhawatirkan bisa berdampak fatal. Tak tanggung-tanggung, yang dikhawatirkan WHO adalah kemungkinan negara itu dilanda 'gelombang kedua' wabah Corona, yang diprediksi bakal tak kalah dahsyat.
Dilansir viva, Selasa 14 April 2020, pemerintah sayap kiri Spanyol melihat tingkat kematian akibat virus Corona di negara itu menurun selama dua minggu terakhir. Alhasil para pekerja konstruksi dan pekerja lainnya kembali bekerja setelah dua minggu melaksanakan lockdown.
Korban tewas di Spanyol memperlihatkan tren penurunan pada Senin kemarin dengan jumlah 517 orang meninggal. Namun data juga menunjukkan bahwa kasus infeksi positif dikonfirmasi tengah naik menjadi 3.477 sejak 20 Maret 2020 lalu, yang kini menjadi 169.496 kasus.
"Kami tidak dalam fase de-eskalasi. Keadaan darurat masih berlaku dan demikian juga lockdown. Satu-satunya hal yang berakhir adalah periode hibernasi ekonomi ekstrem selama dua minggu,” lontar Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, seperti dirangkum independent.
“Pengurungan umum akan tetap menjadi aturan selama dua minggu ke depan. Satu-satunya orang yang diizinkan adalah mereka yang akan melakukan pekerjaan resmi atau melakukan pembelian resmi,” tambahnya.