SBY Kritik Telegram Polri Soal Penghina Presiden, Rizal Ramli: Mungkin Jokowi Tak Pernah Berjuang Untuk Demokrasi
RIAU24.COM - Ekonom Senior, Rizal Ramli memberikan apresiasi kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan terbitnya telegram Polri dimana poinnya tentang penindakan hukum penghina presiden dan pejabat negara dalam situasi wabah virus corona (Covid-19).
Selain salut dengan sikap SBY, Rizal Ramli juga mengatakan jika dia dan SBY pernah berjuang saat masa transisi dari sistem otoriter ke demokrasi.
"Salute Mas @SBYudhoyono Jempolan. Kita dulu sama2 memperjuangkan transisi dari sistim otoriter ke demokrasi," ujarnya di akun Twitternya @RamliRizal.
Tak hanya itu, diapun mempertanyakan diera saat ini kenapa seakan mau balik ke sistem pemerintahan yang bersifat otoriter.
"Piye toh kok mau balik kembali ke sistim Otoriter. Jarum kok mau diputar balik ? Mungkin karena Mas @jokowi tidak pernah berjuang utk demokrasi," kata dia lagi.
Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan tentang telegram Polri tersebut. SBY menyatakan poin dalam telegram Polri itu malah memicu persoalan baru.