Menu

Kaki Harimau Sumatera Corina yang Kena Jerat Liar di Pelalawan Terancam Diamputasi

Riki Ariyanto 7 Apr 2020, 13:41
Kaki harimau sumatera yang kena jerat di Pelalawan terancam diamputasi (foto/ist)
Kaki harimau sumatera yang kena jerat di Pelalawan terancam diamputasi (foto/ist)

RIAU24.COM - Selasa 7 April 2020, Kemungkinan terburuk, kaki harimau liar yang dinamai Corina ternacam diamputasi. Seperti yang diketahui harimau Sumatera jantan itu kakinya kena jebakan jerat liar di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Dilansir dari Detik, Corina sedang berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PH-HSD) di Sumatera Barat (Sumbar). "Harimau Corina berjenis kelamin jantan berat 77,8 kg, panjang 170 cm usia sekitar 3 tahun. Didiagnosa mengalami anemia dan laserasi. Anemia terjadi karena penurunan darah merah, namun tidak dalam jumlah yang signifikan. Laserasi atau luka baru akibat jerat sangat dalam beruntung tendon (jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dan tulang) tidak terputus," sebut Manager Operasional PH-HSD di Sumbar, drh Saruedi Simamora dalam siaran persnya, Selasa (7/4/2020).

zxc1


Terkait luka di kaki harimau Sumatera ini, tim medis terus memberikan pengobatan. "Kami mengupayakan pengobatan yang terbaik. Walau kemungkinan terburuk kaki kanan depannya bisa diamputasi," sebut S Simamora.

Sementara Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) Hashim Djojohadikusumo selaku penggagas PR-HSD prihatin masih adanya pemasangan jerat oleh pemburu liar. "Kami sangat sedih dengan musibah belum sadarnya masyarakat untuk menjaga kelestarian satwa liar yang akan punah apa bila terus diburu," sebut Hashim.

zxc2

Hashim mendukung para petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang tetap bekerja di situasi pandemi virus Corona. "Kami mengirimkan dukungan berupa vitamin untuk peningkatan imunitas bagi 200 petugas BBKSDA Riau yang tersebar di pelosok," sebur Hashim.

Sebagaimana informasi, harimau liar, Corina kena jerat liar di lokasi hutan tanaman industri (HTI) di Kabupaten Pelalawan pada penghujung Maret 2020 lalu. Kemudian harimau jantan itu oleh tim BBKSDA dievakuasi ke PR-HSD di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar. (Riki)