DPR Pertanyakan Dana Untuk Atasi Corona Kok Disusupi Anggaran Penyertaan Modal BUMN
RIAU24.COM - Dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani secara virtual, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kamrussamad mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam penangananan virus Covid-19. Apalagi ada alokasi penyertaan modal BUMN yang dianggap lebih penting dari penyelamatan nyawa rakyat.
Dia kemudian menjabarkan beragam stimulus yang sudah dianggarkan, dari mulai stimulus 1 Rp 10,3 T, stimulus Ke-2 senilai Rp 22,5 T, hingga kebijakan fiskal yang diumumkan Presiden Joko Widodo senilai Rp 405,1 T. Dalam stimulus ketiga ini, sektor kesehatan dinilai terlalu kecil, yakni dianggarkan hanya Rp 75 triliun.
“Kenapa ada skema penyertaan modal ke BUMN dalam penyaluran paket kebijakan fiskal pandemik Covid -19? Jangan sampai ada hubungan dengan Jiwasraya dan Asabri serta Bumiputra,” Senin (6/4) seperti dilansir RMOL.Id.
Padahal, kata dia, pelebaran defisit anggaran dari 1,76% menjadi 5,07% dari PDB pada APBN 2020 diharapkan difokuskan pada kebijakan fiskal untuk krisis kesehatan dan skema subsidi UMKM serta masyarakat miskin melalui program jaring pengamat sosial.
Dia juga mempertanyakan total dana sektor kesehatan dalam mengatasi Covid-19 justru kecil jika dibandingkan negara tetangga, Malaysia. “Kenapa Indonesia Jauh lebih kecil anggaran pandemik Covid-19 jika dibandingkan dengan Malaysia? (Indonesia 2,5% dari PDB sedangkan Malaysia 10% dari PDB) Sementara jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar,” kata Kamrussamad.***