Donald Trump Akhirnya Telan Ludah Sendiri Setelah Melihat Fakta Betapa Ganasnya Virus Corona Hantam Warga AS
RIAU24.COM - Seperti menelan ludah sendiri, begitulah kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, saat ini. Sempat menganggap remah virus Corona, kali ini ia harus mengakui bahwa wabah virus ini memang 'ganas'. Sejauh ini, Amerika Serikat sendiri telah berada pada ranking pertama di dunia, mengenai korban meninggal akibat virus ini.
DIlansir detik yang merangkum afp, Rabu 1 April 2020, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyebut bahwa 'banyak orang' yang dulu pernah menyarankan agar AS membiarkan virus Corona, karena virus disebut sama seperti flu musiman.
"Biarkan, jangan lakukan apa pun, hanya biarkan dan pikirkan itu sebagai flu," sebut Trump mengutip saran dari 'banyak orang' kepada dirinya pada awal-awal.
Entah sekedar berdalih atau tidak, namun saat ini pandangan Trump terhadap virus Corona itu telah berbalik seratus delapanpuluh derajat.
"Itu (virus Corona-red) bukan flu. Itu ganas," akunya.
Trump kemudian menceritakan seorang teman dekatnya yang berjuang melawan virus Corona dan kini dalam keadaan koma.
Pernyataan ini, tentusangat bertolak belakang dengan beberapa pernyataan Trump terdahulu. Ketika itu, ia berargumen bahwa virus Corona sama seperti flu yang mewabah setiap tahun di AS. Pandangan ini dipegang Trump saat mempertimbangkan perlunya menutup perekonomian AS melalui langkah social distancing dan larangan perjalanan.
Pada 9 Maret lalu, sebagai contohnya, Trump menekankan bahwa puluhan ribu warga AS meninggal akibat flu tahunan. "Tidak ada yang ditutup, kehidupan dan perekonomian berlanjut. Pada saat ini ada 546 kasus virus Corona yang terkonfirmasi, dengan 22 kematian. Pikirkan itu!" kicau Trump via Twitter.
Dua hari setelah komentar Trump tersebut, seperti dilansir CNN, Dr Anthony Fauci selaku Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, memperingatkan bahwa virus Corona '10 kali lebih mematikan dari flu musiman'.
Bahkan pada pekan ini, pemerintah AS memperingatkan bahwa warga AS harus 'bersiap' menghadapi lebih dari 100 ribu kematian akibat virus Corona. Jumlah korban meninggal bisa melebihi angka itu bahkan setelah langkah social distancing diberlakukan.
Pada Selasa (31/3) waktu setempat, Trump menuturkan bahwa tanpa social distancing, angka proyeksi untuk korban meninggal di AS bisa melebihi 2,2 juta orang.
"Jika kita tidak melakukan apa-apa, anda akan melihat kematian di seluruh penjuru," ucapnya. ***