Menu

Wartawan Status PDP Meninggal, Istri Sebut Sehari Datang ke 5 RS Hingga Ada yang Menolak

M. Iqbal 30 Mar 2020, 10:10
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Mendiang wartawan senior otomotif, WD, sempat mengeluhkan kepada Presiden Jokowi tentang buruknya pelayanan di rumah sakit rujukan pasien virus corona.

Dilansir dari Detik.com, Senin 30 Maret 2020, di komentar di twitter (21/3/2020), WD membalas cuitan Jokowi dan mengatakan tidak mendapat tindakan sama sekali selama 5 jam di RSUD Tangerang. Padahal dia memiliki salah satu gejala COVID-19 dan butuh penanganan serius.

Kondisi WD dalam mencari pertolongan ternyata lebih menyedihkan lagi. Menurut penuturan sang istri, DR, dalam waktu sehari ia harus berkunjung ke 5 rumah sakit di Jakarta dan Tangerang, demi suaminya mendapat perawatan yang layak.

"Dalam sehari kita mendatangi Rumah Sakit Sari Asih, RSPAD, RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tangerang, dan terakhir Eka Jaya BSD," ungkap DR, Ahad, 29 Maret 2020.

Dari lima rumah sakit yang dikunjungi pada 20 Maret, 3 di antaranya merupakan rumah sakit rujukan pasien corona. Adapun di Rumah Sakit Sari Asih, tindakan yang dilakukan dokter berupa pengecekan darah dan rontgen. Selanjutnya pihak rumah sakit menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit rujukan, sebab hasil lab menunjukkan gejala COVID-19.

Malang, WD ditolak di dua rumah sakit rujukan pemerintah, dengan alasan kapasitas ruang isolasi sudah penuh. DR pun mengarahkan mobilnya ke RSUD Tangerang. Diterima. Tapi ditelantarkan di ruang isolasi selama lima jam.

"Tanpa penanganan hingga jam 10 malam," tutur DR.

Tak ingin menunggu lebih lama, DR membawa suami ke Rumah Sakit Eka Jaya di bilangan BSD, Tangerang. WD mendapatkan ruang perawatan saat tengah malam. DR juga tidak membawa hasil laboratorium karena khawatir ditolak jika pihak rumah sakit tahu kondisi suaminya.

"Saya khawatir dengan memberi hasil lab lagi nanti tidak diterima. Saya larikan ke Rumah Sakit Eka. Tengah malam saya ditelepon, bisa masuk, dan ada kamarnya. Terus suami saya mendapat penanganan dan sudah memakai alat bantu pernafasan. Kemudian besoknya sudah harus pakai ventilator," ungkapnya lagi.