Donald Trump Prediksi Puncak Kematian Akibat Corona di AS Dua Minggu Lagi, Total Kematian Bisa Capai 200 Ribu
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump memprediksi puncak kematian akibat serangan virus corona baru, Covid-19, di AS akan terjadi dua minggu lagi. Prediksi puncak kematian di Amerika itu mengutip data pemodelan stastik para pakar.
"Puncak titik tertinggi angka kematian...kemungkinan akan mencapai dalam dua minggu," kata Trump saat dia memberikan pembaruan atau update tentang pandemi COVID-19 di AS pada hari Minggu waktu Washington, seperti dikutip SIndonews dari Reuters, Senin (30/3/2020).
Trump juga mengutip perkiraan yang menyarankan bahwa jika pedoman social distancing belum diperkenalkan, sebanyak 2,2 juta orang bisa saja meninggal akibat pandemi virus corona baru di AS. Dia berkata penting untuk memperpanjang langkah-langkah yang ada hingga akhir April mendatang. "Sekarang kita melihat angka yang jauh, jauh lebih rendah dari itu," ujarnya.
Dalam tempo 24 jam, serangan wabah virus Corona baru, Covid-19 di Amerika Serikat (AS) telah menewaskan sebanyak 518 orang. Hingga kini, total jumlah korban tewas di AS akibat Corona, mencapai sebanyak 2.409 orang.
Data itu dipublikasikan hari Minggu waktu Washington oleh John Hopkins University. Menurut universitas ini, ada 136.880 kasus atau orang yang terinfeksi di Amerika.
Sedangkan data versi situs pelaporan online worldometers.info hingga pukul 07.15 WIB tercatat ada 141.812 orang yang terinfeksi di Amerika dengan 2.475 di antaranya meninggal. Jumlah pasien yang disembuhkan 4.435 orang.
Berbicara di program "State of the Union" CNN, penasihat Trump untuk krisis COVID-19; Dr Anthony Fauci, mengklaim bahwa antara 100.000 hingga 200.000 kematian kemungkinan akan terjadi di Amerika. Fauchi menggambarkan perkiraan seberapa cepat virus akan menyebar di AS seperti mengejar target yang bergerak.