Artis Ramai-ramai Pakai Kalung Antivirus, Katanya Ampuh Tangkal Corona, Dokter Malah Sebut Begini
RIAU24.COM - Ada fenomena baru di tengah masyarakat Indonesia, saat wabah virus Corona terus meluas. Fenomena itu adalah menggunakan kalung, yang disebut-sebut antivirus. Kalung ini disebut-sebut bisa menangkal virus Corona. Benarkah?
Dilansir viva, Jumat 27 Maret 2020, belakangan ini, kalung antivirus tengah ramai digunakan oleh masyarakat, khususnya di kalangan artis dan selebriti. Sebut saja Nagita Slavina, Ayu Ting Ting, Ruben Onsu dan keluarga hingga Arsy dan Arsya Hermansyah.
Kalung antivirus berwarna biru itu bernama Virus Sham Out Toamit, merupakan produk dari Jepang. Produsen mengklaim bahwa produk ini terbukti secara efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, dan mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain.
Lalu bagaimana respon para dokter terkait hal itu?
Menurut salah dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto, hingga saat ini belum ada obat antivirus untuk Corona. "Enggak ada. Enggak betul itu. Prinsipnya enggak ada pengobatan seperti itu. Saat ini enggak ada obat antivirus untuk Corona," terangnya.
Menurutnya, yang terbaik untuk mencegah penularan virus Corona adalah melaksanakan imbauan pemerintah, yakni dengan social distancing dan tetap berada di rumah. Dia menjelaskan, kebijakan itu dibuat untuk mengurangi kontak dengan orang lain di luar.
"Sekolah ditutup itu untuk mengurangi kontak dengan orang di luar. Kita enggak tahu orang yang di luar terinfeksi siapa. Kalau dia terinfeksi, kita bisa ketularan. Konsepnya harus isolasi. Di rumah itu kurangi risiko tertular di populasi," terangnya lagi.
Sementara itu, dilansir dari laman HKFP, Virus Sham Out Toamit ini diklaim cocok untuk orang sakit, orangtua, anak-anak dan orang-orang dengan kekebalan tubuh rendah.
Meski produk tersebut diketahui mengandung klorin dioksida, namun, seorang ahli virologi dan imunologi, Dr Ariane Davison menjelaskan bahwa kalung antivirus itu adalah scam (penipuan).
Menurutnya, kalung antivirus itu tidak akan melakukan apa pun untuk melindungi seseorang dengan menonaktifkan virus di saluran pernapasan mereka.
“Alat ini dikenakan di leher seseorang, tidak di dekat hidung dan mulut seseorang yang merupakan jalur utama untuk infeksi COVID-19. Jika kamu mendekatkan perangkat itu ke wajah, bahan aktifnya, klorin dioksida, akan menyebabkan iritasi pernapasan dan mata yang parah serta kulit terbakar, karena sifatnya sangat korosif, ”katanya.
Davison menjelaskan, klorin dioksida biasanya digunakan untuk mensterilkan permukaan benda yang keras, dan tidak boleh digunakan di dekat wajah. Tidak seperti target perangkat anti-nyamuk yang berfungsi untuk mengusir serangga terbang, virus tidak hidup dan tidak 'bermigrasi' atau tertarik dengan 'Virus Shut Out,' yang dikenakan di leher.
"Perangkat ini tidak berguna dalam melindungi terhadap COVID-19," tegasnya lagi.
Untuk diketahui, kalung antivirus itu telah dilarang diperjualbelikan di eBay dan Facebook. Bahkan otoritas Vietnam serta Thailand ternyata telah menyita kalung antivirus tersebut. Menurut pihak berwenang di Vietnam, produk itu tidak memiliki dasar ilmiah. ***