Menu

Pemimpin Oposisi Mali Hilang Kontak di Wilayah Kelompok Simpatisan ISIS dan Al Qaeda

Riki Ariyanto 26 Mar 2020, 19:33
Pemimpin oposisi Mali hilang kontak, diduga diculis ISIS atau Al Qaeda (foto/int)
Pemimpin oposisi Mali hilang kontak, diduga diculis ISIS atau Al Qaeda (foto/int)

RIAU24.COM - Kamis 26 Maret 2020, Disaat negara-negara lain berperang melawan virus corona atau covid-19, Mali malah harus disibukkan dengan konflik politik. Baru saja dikabarkan pemimpin kubu oposisi Mali, Partai Kesatuan Republik dan Demokrasi (URD), dikabarkan hilang selama masa kampanye pada Kamis (26/3/2020).

zxc1

Dilansir dari Okezone, Pemimpin URD, Soumaila Cisse, semestinya hadiri acara pada Rabu, 25 Maret di wilayah Koumaira. Namun kini rombongan Cisse dinyatakan hilang kontak.

"Hingga saat ini kami belum menerima kabar dari yang bersangkutan maupun anggota rombongan lain," sebut Wakil Presiden URD, Madani Traore, seperti dilaporkan Reuters.

zxc2

Partai URD juga telah membentuk komite krisis serta meminta pertolongan pemerintah maupun pasukan perdamaian PBB. URD telah melaporkan hilangnya rombongan petinggi partainya itu sebagai kasus penculikan, meski tidak memberi keterangan lebih lanjut.

Sebanyak 11 orang anggota partai, bersama Cisse, ikut dalam rombongan perjalanan kampanye tersebut. Sebagai informasi wilayah Koumaira yang berada sebelah utara kota Timbuktu, diketahui menjadi lokasi rawan gangguan keamanan.

Kerap terjadi serangan bersenjata ke warga sipil atau pasukan militer, oleh kelompok simpatisan ISIS dan Al Qaeda. Insiden dugaan penculikan Cisse muncul jelang pemilihan legislatif pada akhir pekan ini, di tengah heboh penularan virus corona (COVID-19).

Pemilihan umum tingkat legislatif di Mali sendiri sebenarnya sudah diundur. Seharusnya Pemilu Mali dilaksanakan pada 2018 lalu, namun diundur dengan alasan keamanan. (Riki)