Manejer PLN Bengkalis Sebut Rasio Elektrifikasi Sudah Capai 100 Persen
RIAU24.COM - BENGKALIS- Untuk ketersediaan listrik diwilayah Kabupaten Bengkalis. Manejer PT. PLN Persero Bengkalis Hasdedy menyampaikan bahwa rasio Elektrifikasi untuk kabupaten Bengkalis sudah mencapai 100% ditahun 2018 lalu.
Apalagi, wilayah kerja PLN Bengkalis dengan meliputi 5 kecamatan, yaitu kecamatan bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil dan Kecamatan Bandar Laksemana.
"Saat ini, di kabupaten Bengkalis disetiap desa sudah terjangkau jaringan listrik," ungkap Hasdedy, Kamis 26 Maret 2020.
zxc1
Diutarakan Hasdedy lagi, untuk kendala utama pada saat pembangunan jaringan listrik yaitu dari penebangan pohon yang berada di sekitar jaringan listrik yang akan dibangun. Kemudian ada juga kendala masyarakat yang tidak memberi izin lahan mereka untuk ditanam tiang listrik.
Sedangkan untuk upaya yang dilakukan yaitu musyawarah bersama perangkat desa dan masyarakat desa tersebut sekaligus mensosialisasikan pembangunan jaringan listrik yang akan dibangun di desa tersebut.
zxc2
"Dan untuk target tahun 2020 ini Provinsi Riau khususnya di Bengkalis sudah 100% desa akan berlistrik," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (ULPLTD) Bagan Besar Bengkalis Iwan Eka Putra menyampaikan bahwa, saat ini, daya mampu listrik di Pulau Bengkalis atau ke pelanggan di dua kecamatan, Bengkalis dan Bantan bertambah.
"Ketujuh unit mesin tambahan akan menyuplay daya mampu 3 MW itu, tiba pada Februari 2020 lalu dan lebih cepat tuntas dikerjakan, semula ditargetkan selesai pada akhir Maret 2020 mendatang," ungkapnya.
"Saat ini mesin beroperasi dengan baik, dengan beroperasinya mesin tersebut daya mampu pembangkit PLTD Bengkalis saat ini menjadi 23,100 MW sedangkan beban puncak tertinggi 19,7 MW," ujar Iwan Eka Putra.
Dan untuk ketersediaan daya sistim pembangkit dalam kondisi aman dimana saat ini PLN memiliki cadangan daya 3,4 MW dari kebutuhan di Pulau Bengkalis untuk dua kecamatan ini.
"Dengan bertambahnya ketersediaan daya ini dapat meningkatkan keandalan dalam menjaga kecukupan daya saat adanya pemeliharaan mesin pembangkit kedepan, dan mengantisipasi lonjakan beban yang akan terjadi," pungkasnya. (R24/Hari)