Menu

Ribuan TKI Dipulangkan Lewat Dumai Menuai Kecemasan Warga

Rizal 26 Mar 2020, 10:00
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia karena pemberlakukan kebijakan penutupan atau “lockdown” akibat pandemi COVID-19 dipulangkan melalui pelabuhan Dumai (foto/Zal)
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia karena pemberlakukan kebijakan penutupan atau “lockdown” akibat pandemi COVID-19 dipulangkan melalui pelabuhan Dumai (foto/Zal)

RIAU24.COM - DUMAI- Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia karena pemberlakukan kebijakan penutupan atau “lockdown” akibat pandemi COVID-19 dipulangkan melalui pelabuhan Dumai. Hal tersebut diputuskan setelah Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mendapat telpon dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Selasa malam (24/03/2020).

zxc1

Mendagri memerintahkan agar Riau mempersiapkan Pelabuhan Dumai untuk kedatangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia. Jumlah lumayan banyak antara 200 sampai 300 orang perkapal per hari.

Terkait hal itu Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi langsung memimpin rapat bersama pihak terkait di Media Centre. Rabu (25/03/2020) malam ini.

Penunjukan kepulangan TKI dari Malaysia akibat kebijakan lockdown melalui Pelabuhan Dumai beredar luas di tengah masyarakat.

zxc2

Kondisi itu membuat warga Kota Dumai cemas dan merasa was-was. Mereka khawatir kedatangan para TKI itu akan membawa virus Covid-19.

Seperti diketahui, Malaysia termasuk negara pandemi COVID-19 dan tercatat sudah lebih dari 1.600 orang yang positif terinfeksi virus corona.

Beredar luas dimedia, keputusan pemulangan melalui Pelabuhan Dumai dilakukan agar tidak terjadi lagi peumpukan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun akibat kepulangan ribuan orang.

Salah seorang emak-emak di Bumiayu mengaku cemas dengan kepulangan TKI tersebut. “Cemas?. Ya iyalah. Mereka kan dikhawatirkan membawa virus corona. Harus ada antisipasi dan persiapan matang agar mereka tidak membawa virus itu dan menyebarkannya ke masyarakat Kota Dumai,” kata Sari, IRT ibu satu anak di Dumai.

Hal senada dikemukakan warga lain. Bapak yang berprofesi sebagai tukang ojek di pelabuhan Dumai menyarankan agar pemulangan TKI tersebut melibatkan pemerintah daerah asal TKI. Mereka harus ikut bertanggungjawab.

“Daerah asal TKI menerima dampak devisa yang dihasilkan TKI. Jangan sampai warga menerima bala dengan dijadikannya Dumai sebagai daerah transit," tambahnya.

Pengamat lingkungan yang juga tokoh muda Kota Dumai meminta agar sebelum keluar dari terminal Pelabuhan Dumai harus di semprot disinfektan. Kemudian di pilah-pilah mana yang sudah terpapar dan mana yang belum.

“Keluar dari terminal langsung naik bus. Jangan biarkan ada yang singgah di Kota Dumai. Karena mereka berpotensi besar membawa virus di tubuh mereka. Kalau tidak diawasi bisa jadi petaka bagi Kota Dumai,” kata pemuda yang enggan namanya dipublish tersebut.

Sementara Asmen Humas PT Pelindo Dumai Syafe’i menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan sterilisasi.

“Kalau dari pihak pelabuhan, melakukan sterilisasi dg cairan disinsfectan mulai dari kursi, gagang pintu, meja resepsionis, duduk dan antrian yg di jarak, sekurang2nya 1 mtr, menyiapkan hand sanityzer,” jelasnya.

Dia mengakui dari PT Pelindo Dumai mengikuti apst dengan walikota Dumai terkait TKI dipulangkan melalui kota Dumai.

Informasi terdini yang diterima di lapangan malam kemarin walikota mengikuti rapat terbatas dan menghasilkan beberapa poin diantaranya:

–Pemulangan dilakulan jumat atau sampai tersedianya APD yang dibutuhkan petugas di lapangan.

–Kamis (26/3) pagi akan dilakukan simulasi di Pelabuhan.

–Sebelum pulang, tim KKP akan berangkat ke Malaysia untuk mengecek kondisi seluruh TKI. Termasuk melakukan pemisahan TKI sblm masuk ke dalam kapal.

–Dilakukan pemisahan TKI sesuai daerah asal.

TKI dari daerah di luar Dumai akan disiapkan transportasi bus oleh pemerintah dan akan dikawal oleh Polres Dumai. (R24/Zal)