Bikin Haru, Dokter Wanita di Iran Ini Meninggal Karena Corona, Masih Bekerja Hingga Ajal Menjemput Meski Tangannya Sudah Dipasangi Infus
RIAU24.COM - Kisah haru sekaligus heroik, mewarnai sepak terjang Shirin Rouhani Rad, seorang dokter wanita di Iran. Sang dokter, dikabarkan telah meninggal dunia pada Kamis (19/3/2020) karena terinfeksi virus Corona COVID-19. Sama halnya dengan paramedis lain, Shirin diduga terjangkit virus dari pasien-pasien yang dirawatnya.
Hingga ajal datang menjemput, Shirin yang bertugas sebagai seorang dokter umum di Rumah Sakit Shohada, selalu berjuang dalam 'berperang' melawan virus Corona.
Namun yang membuat netizen jadi terharu, meski tangannya sudah dipasangi infus, sang dokter tetap bekerja melayani masyarakat Iran yang terjangkit virus mematikan itu.
Dilansir detik yang merangkum Iran Front Page, Jumat 20 Maret 2020, Shirin tak berhenti melayani pasien di tengah wabah virus corona hingga akhir hayat.
Belakangan, foto dan video yang menunjukkan Shirin yang masih bekerja meski dalam kondisi tak prima itu, jadi viral di media sosial. Berjuta-juta doa pun ditujukan netizen kepada sang dokter, atas dedikasi dan kemuliaan hatinya itu.
Tak hanya itu, kabar tentang meninggalnya Shirin pun sampai dikomentari Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar.
"Shirin adalah wanita pemberani yang bertugas sebagai seorang dokter melawan COVID-19. Sifat altruismenya akan diingat sebagai contoh baik oleh seluruh umat manusia," kata Masoumeh.
Untuk diketahui, Masoumeh sendiri juga sempat didiagnosis terinfeksi virus Corona.
Sedangkan di dunia maya, banyak netizen di berbagai media sosial mengutarakan belasungkawa dan apresiasi untuk Shirin.
"Semoga Allah menempatkannya di surga tertinggi," cuit salah seorang netizen di Twitter.
Untuk diketahui, Iran saat ini menjelama menjadi negara yang paling parah akibat terdampak virus Corona untuk kawasan Timur Tengah.
Di negara ini, korban nyawa akibat virus Corona masih berjatuhan. Tak tanggung-tanggung, dalam setiap 10 menit, satu nyawa melayang akibat virus mematikan itu. Saking banyaknya korban jiwa akibat virus ini, Pemerintah Iran dikabarkan telah menyiapkan kuburan massal. ***