Menu

227 Kasus Positif dan 19 Orang Meninggal, Pemerintahan Jokowi Dianggap Menyepelekan Virus Corona

Riki Ariyanto 19 Mar 2020, 12:20
Orang di Indonesia yang positif terinfeksi virus corona bertambah jadi 227 (foto/ilustrasi)
Orang di Indonesia yang positif terinfeksi virus corona bertambah jadi 227 (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - Kamis 19 Maret 2020- Kritikan terus berdatangan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya kini ada 227 pasien positif Corona atau Covid-19 dan 19 orang di antaranya meningggal dunia.

Dilansir dari Sindonews, Anggota Fraksi Partai Demokrat Putu Supadma Rudana memiliki kesan pemerintah seperti menyepelekan kasus pandemi Virus Corona. Padahal bagi Putu sejak kasus covid-19 di Indonesia ditemukan 2 Maret lalu, harusnya Pemerintahan Jokowi memilih lockdown untuk menekan kasus.

“Sudah berkali-kali saya sampaikan, bahwa virus Corona yang berada di Indonesia ini akan seperti efek bola salju, yang bergulir dari kecil dan akan terus membesar, ini seperti fenomena gunung es. Pemerintah terlalu lambat sehingga sekarang sudah 19 orang yang meninggal karena positif Corona," sebut Putu saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/3/2020)

"Tolong Pak Presiden jangan anggap sepele virus Corona ini. Segera ambil sikap lakukan lockdown karena virus ini terus membuat masyarakat khawatir dan bingung karena masih belum terdeteksi,” tegas Putu.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR ini menambahkan di tengah gejolak virus Corona saat ini, pemerintah harusnya tidak mementingkan keselamatan ekonomi ketimbang menyelamatkan warganya. Putu yakin kalau pun Indonesia harus lockdown, masih banyak cara menekan dampak ekonomi yang terjadi.

“Salah satunya, saya mengusulkan agar pemerintah door to door memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Pemberian beras gratis kepada masyarakat saat masa lockdown nanti. Ini adalah solusi yang paling cepat dan tepat untuk membantu masyarakat melewati masa-masa sulit seperti saat ini. Pemerintah jangan gengsi menggunakan program pro rakyat yang pernah digunakan era Pak SBY dulu, utamakanlah keselamatan rakyat,” desak Putu.

zx2

Hanya saja, legislator asal Bali tetap mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menghentikan kunjungan kerja dan perjalanan dinas seluruh aparatur pemerintahan. Baginya dana itu bisa dialihkan untuk program BLT atau BLSM (Bantuan Langsung Sementara) ke masyarakat yang memang terkena dampak lansung sejak merebaknya virus corona.

“Anggaran perjalanan dinas pemerintah harus dialihkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kebutuhan pokok di beberapa wilayah yang terkena dampak pademi virus Corona, baik sembako, obat-obatan, masker, makanan bayi dan juga tentu popok bayi. Jadi pemerintah harus segera melakukan lockdown untuk menekan penyebaran Covid-19 ini,” tutup Putu. (Riki)