Menu

Alat Scanner Deteksi Virus Corona di Pelabuhan BSR Bengkalis Dibiar Mangkrak

Dahari 16 Mar 2020, 14:34
Alat scanner untuk mendeteksi virus Corona di pelabuhan bandar Sri Setia Raja (BSR) Selat baru, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dibiar mangkrak (foto/Hari)
Alat scanner untuk mendeteksi virus Corona di pelabuhan bandar Sri Setia Raja (BSR) Selat baru, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dibiar mangkrak (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Didatangkan sejak 29 Januari 2020 lalu dan sudah yang kedua kalinya didatangkan. Alat scanner untuk mendeteksi virus Corona di pelabuhan bandar Sri Setia Raja (BSR) Selat baru, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis hingga saat ini belum dapat dipungsikan alias mangkrak.

Pasalnya, belum berfungsinya alat scanner tersebut lantaran tidak adanya ruangan bersuhu dingin untuk meletakkan alat pendeteksi virus corona tersebut.

zxc1

"Terkendalanya dan tidak berfungsinya alat scanner itu karena tidak ada ruangan khusus seharusnya yang bersuhu dingin," ungkap salah satu petugas kesehatan dipelabuhan BSR kepada Riau24.com, Senin 16 Maret 2020.

Diutarakannya lagi bahwa, jika tetap tidak dipungsikan alat scanner tersebut maka akan kembali ditarik oleh wilayah kantor kesehatan pelabuhan kelas III Dumai. Karena selama ini tidak ada laporan dan tetap tidak digunakan.

zxc2

"Alat scanner ini didatangkan sejak 29 Januari lalu. Tapi tetap tidak digunakan. Sekarang orang kantor kita butuh bukti visual yang alat itu bisa dipakai tidak. Memang waktu pak sekda datang, pak sekda menegaskan dipelabuhan ini harus sudah ada semen dan alat alat lainnya. Semen itu dimaksud adalah untuk membuat ruangan. Kami tidak mau kecolongan sebenarnya. Kalau sempat kecolongan kami juga yang kena," ungkapnya lagi.

"Kalau umpama ada WNI atau WNA yang keluar masuk dari luar negeri, jika alatnya masih disani tidak berpungsi, kita tidak akan bisa mendeteksi nya seperti apa virus Corona ini," ucapnya lagi.

Sementara itu, Sekretaris Dishub Bengkalis H Zul Asri ketika dikonfirmasi Riau24.com mengatakan bahwa, pihak Dishub Bengkalis tidak memiliki wewenang. Lantaran tidak adanya dana.

"Intinya, dari pihak perhubungan masih menunggu SK atau perintah dari bupati, tapi sampai sekarang belum ada. Kami takut menyalahi aturan. Kalau memang sudah ada arahan dari Bupati, kami akan langsung mengambil dana tersebut," ungkap Zul Asri.

Diutarakannya, hingga sekarang belum ada keputusan dari atasan. Sedangkan pihak Dishub Bengkalis tidak berani untuk membuat keputusan. Apalgi sekarang pimpinan Bengkalis hanya Plh.

Disinggung bahwa pelabuhan BSR merupakan pintu masuk dari luar negeri. Diutarakan Zul Asri lagi bahwa ini juga harus ada ketegasan dari pihak Diskes Bengkalis, "Kalau kami berkerja sendiri, berbahaya juga bagi kami kan. Dan ini harus ada ketegasan juga dari Diskes Bengkalis," pungkasnya. (R24/Hari)