Menu

Disangka Obat Penangkal Virus Corona, 27 Warga Iran Ini Malah Tewas Akibat Keracunan Alkohol

Siswandi 13 Mar 2020, 11:32
Petugas di Iran menyemprotkan cairan desinfektan di salah satu tempat umum. Foto: int
Petugas di Iran menyemprotkan cairan desinfektan di salah satu tempat umum. Foto: int

RIAU24.COM -  Sedikitnya 27 warga Iran tewas akibat keracunan alkohol. Kejadian itu cukup tragis, karena para korba sempat mengira alkohol yang mereka minum sebagai obat agar tidak tertular virus Corona. Mereka adalah warga yang termakan korban hoaks di media sosial, yang kini banyak menawarkan obat untuk menangkal virus mematikan itu. 

Dilansir tempo yang melansir mehr news agency, Jumat 13 Maret 2020, warga Iran yang mengalami nasib naas itu berasal dari provinsi Khuzestan dan Alboiz. 

Totalnya, ada sebanyak 218 orang dirawat di Rumah Sakit Ilmu Kedokteran Universitas Ahwaza, akibat meminum alkohol beracun itu. Sebanyak 27 orang di antara mereka nasibnya tak bisa lagi diselamatkan. 

"Beberapa warga endengar bahwa meminum alkohol dapat membantu mereka melawan virus Corona, mereka menggunakan itu sebagai langkah pencegahan," kata Ali Ehsanpour, juru bicara Ilmu Kedokteran Rumah Sakit Ahwaza.

Ditambahkannya lagi, Selain korban yang meninggl, masih ada beberapa warga yang kondisinya kritis. Bahkan salah satu korban adayang mengalami kebutaan.

Sejak wabah virus Corona yang menyerang Iran, rumor dan pengobatan tak ilmiah untuk melawan virus, terus bertebaran di media sosial. Salah satunya adalah meminum alkohol yang disebut-sebut bisa menangkap virus mematikan itu.

Karena minuman alkohol dilarang di Iran, orang-orang membeli alkohol tersebut dengan alasan untuk keperluan sanitasi. Namun belakangan alkohol itu malah dikonsumsi. Buntutnya, terjadilah peristiwa yang mengenaskan itu. 

Hingga Senin lalu, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran menuturkan, sebanyak 7.161 orang tertular virus Corona dan 237 orang tewas. Sedangkan sebanyak 2.394 mengalami kesembuhan.

Sementara itu, abc melansir, Iran menghadapi sejumlah masalah berat untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Termasuk mengatasi kekurangan alat sanitasi dan pencegahan terutama untuk paramedis. Kondisinya semakin parah, karena saat ini Iran juga terkena sanksi berupa pemblokiran yang dilakukan pihak internasional. ***