Kisah Yazan Bayi Pengidap Kelainan Jantung Asal Libya yang Terpaksa Lakukan Perjalanan Berbahaya Demi Perawatan, Jadi Sorotan Dunia
RIAU24.COM - Yazan, anak lelaki Libya berusia 1 tahun, dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan. Dengan hanya satu ruangan, organ itu memompa darah sangat sedikit sehingga ketika Yazan menangis, kulitnya menjadi hitam. Tanpa operasi, dia tidak akan selamat.
Tetapi negara tempat Yazan tinggal, Libya, hanya memiliki satu ahli bedah jantung yang tidak mungkin melakukan operasi pada 1.200 bayi yang lahir setiap tahun dengan kelainan jantung. Dari mereka, biasanya sekitar 150 sangat membutuhkan operasi dan meninggal pada tahun pertama mereka, kata William Novick, seorang ahli bedah jantung anak-anak Amerika.
Tim ahli internasionalnya, bagian dari Novick Cardiac Alliance, secara teratur terbang ke Libya untuk melakukan operasi pada pasien seperti Yazan.
"Bagi saya ini hanyalah situasi yang tidak dapat diterima yang membutuhkan perhatian kita," kata Novick, yang tinggal di Memphis, Tennessee.
Perjalanan medis membantu menopang sistem perawatan kesehatan Libya yang rapuh, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia telah digambarkan sebagai terlalu terbebani, tidak efisien dan kekurangan obat-obatan dan peralatan.
Libya telah jatuh ke dalam kekacauan sejak 2011, ketika perang saudara menggulingkan diktator lama Moammar Gadhafi, yang kemudian terbunuh. Pasukan oposisi yang berbasis di Timur menyerang Tripoli musim semi lalu untuk merebutnya dari kendali pemerintah yang lemah yang didukung oleh AS. Pertempuran sengit telah menewaskan ratusan warga sipil, termasuk setidaknya 13 anak sejak pertengahan Januari.