Jelang Perjanjian Damai Dengan Amerika, Afghanistan Akan membebaskan 1.500 Tahanan Taliban
RIAU24.COM - Setelah serangkaian penundaan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengeluarkan dekrit Rabu pagi yang menjanjikan pembebasan 1.500 tahanan Taliban sebagai isyarat niat baik untuk memulai negosiasi AS-Afghanistan.
Sebuah perjanjian perdamaian baru-baru ini ditandatangani antara Amerika Serikat dan Taliban menyerukan pembebasan hingga 5.000 tahanan menjelang negosiasi.
Tidak ada tanggapan resmi dari Taliban, tetapi Associated Press melihat surat bahwa Mullah Nooruddin Turabi, kepala Komisi Tahanan Taliban, dikirim ke tahanan, keluarga mereka dan para pemimpin Taliban. Surat itu berjanji tidak akan ada pembicaraan intra-Afghanistan sampai semua tahanan dibebaskan.
Surat berbahasa Pashto dikirim akhir pekan lalu. Dikatakan bahwa Taliban akan memverifikasi bahwa setiap tahanan yang dibebaskan termasuk di antara mereka yang ada dalam daftar yang diberikan kepada delegasi Amerika.
Namun, keputusan Ghani melanjutkan dengan mengatakan bahwa putaran pertama 1.500 tahanan akan dipilih berdasarkan usia, kesehatan, dan lamanya hukuman mereka sudah dijalani. Para tahanan yang dibebaskan, yang akan diidentifikasi secara biometrik, juga harus memberikan jaminan tertulis bahwa mereka tidak akan kembali ke medan perang.
Sisa 3.500 tahanan akan dibebaskan setelah negosiasi intra-Afghanistan dimulai dan 500 akan dibebaskan setiap dua minggu dengan memberikan Taliban mengurangi kekerasan di medan perang, kata dekrit Ghani.