Sempat Menghilang Saat Awal Corona Merebak, Kini Presiden China Xi Jinping Berani Datang ke Wuhan
RIAU24.COM - BEIJING - Untuk pertama kalinya setelah virus Corona meledak, Presiden China Xi Jinping akhirnya mengunjungi Wuhan pada Selasa (10/3/2020) kemarin. Kehadiran Xi Jinping ke daerah ini mengindikasikan bahwa China sudah berhasil menjinakkan virus ini dapat bakal segera mengumumkan kemenangan negara dalam mengatasi virus yang sudah menelan korban lebih 2.000 orang di China.
China melaporkan hanya 19 kasus infeksi baru pada Senin lalu. Ini adalah jumlah terendah sejak pertengahan Januari dan ketiga berturut-turut tanpa ada kasus penularan lokal di luar provinsi Hubei yang paling parah.
"Jelas bahwa Xi Jinping tidak mungkin mengunjungi Wuhan lebih awal karena risiko dia tertular virus pada awalnya terlalu tinggi," kata profesor di Universitas Renmin di Beijing, Zhang Ming.
"Dia ada di sana sekarang untuk menuai panen," imbuhnya seperti dilansir SIndonews dari Independent, Rabu (11/3/2020).
Kunjungan Jinping pada hari Selasa kemarin ditandai dengan pengumuman bahwa provinsi Hubei akan mulai mengurangi penguncian ketat yang telah terjadi di Wuhan dan kota-kota terdekat sejak 23 Januari.
Para pejabat mengatakan sistem "kode kesehatan" baru akan diterapkan, memungkinkan orang di daerah yang dianggap memiliki risiko infeksi virus rendah atau sedang untuk mulai bepergian.
Jinping tiba di Wuhan pada Selasa pagi dan selama perjalanannya akan mengunjungi dan menyampaikan salam kepada para pekerja medis, perwira militer dan tentara, pekerja masyarakat, petugas polisi, pejabat dan sukarelawan yang telah memerangi epidemi di garis depan, serta pasien dan warga selama pemeriksaan.
Pemerintah China menuai kritikan terkait penanganan awal terhadap wabah virus Corona, yang pertama kali muncul dianggap sebagai penyakit baru misterius dengan gejala seperti pneumonia pada Desember tahun lalu.
Kekhawatiran yang disuarakan oleh seorang dokter dibantah. Wabah tersebut baru dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember, Jinping tidak berbicara atau memperingatkan potensi penularan dari manusia ke manusia hingga 20 Januari. Jinping bahkan sempat menghilang beberapa waktu seolah bersembunyi dari ancaman virus corona.***