Peserta BP Jamsostek Yang Meninggal Karena Corona Akan Dapat Santunan, Ini Syaratnya
RIAU24.COM - JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek, akan memberikan manfaat Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp42 juta jika ada peserta yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Pasien Corona akan mendapatkan manfaat jika sebelumnya terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek
"Kalau untuk Jaminan Kematian tetap dapat, tapi kalau JKK tidak karena penyakit ini bukan penyakit akibat kerja dan penanganan untuk pengobatannya sudah dicover oleh negara sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/104/2020," kata Deputi Direktur Bidang Kebijakan Operasional Program BP Jamsostek, Yasaruddin, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/3/2020) seperti dilansir vivanews.com.
Yasaruddin menegaskan, santunan yang akan diberikan hanya apabila pasien corona yang terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek meninggal dunia. Pasien Corona tidak akan mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sekalipun peserta BP Jamsostek tersebut tertular Corona di tempat mereka bekerja.
"Hal ini sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan terkait corona dalam suratnya mengatakan segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bunyi dalam surat itu," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif, menjelaskan saat ini Program JKM juga mengalami peningkatan manfaat, di mana sekarang total manfaatnya menjadi Rp42 juta atau meningkat sebesar 75 persen dari sebelumnya. Peningkatan ini berlaku setelah Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2019 terkait Jaminan Sosial, resmi ditandatangani Presiden Joko Widodo.
"Perincian santunan kematian program JKM naik dari Rp16,2 juta menjadi Rp20 juta, santunan berkala meninggal dunia dari Rp6 juta untuk 24 bulan menjadi Rp12 juta, dan biaya pemakaman naik dari Rp3 juta menjadi Rp10 juta," ujarnya.