Sengaja Membohongi Kondisi Kesehatannya, Dua Saudara Asal Tiongkok Ini Terancam Hukuman Penjara
RIAU24.COM - Epidemi coronavirus di Tiongkok agak melambat tetapi di luar negeri, ini semakin serius di negara-negara lain. Para ahli mengatakan bahwa ini adalah gelombang kedua Covid-19, dan kita harus lebih sadar akan kebersihan kita. Cukup tinggal di rumah jika Anda merasa tidak enak badan atau jika Anda menunjukkan gejala apa pun, segera pergi ke rumah sakit terdekat karena penyakit ini bukan lelucon.
Namun, orang-orang yang egois banyak sekali akhir-akhir ini dan baru-baru ini, empat orang yang baru kembali dari Italia mendarat di Bandara Internasional Ibukota Beijing. Mereka diuji positif untuk Covid-19 ketika mereka mendarat di China tetapi sebelum itu, dua dari mereka sudah menunjukkan gejala, menurut Weibo.
Namun, sebelum naik pesawat, dua orang yang sedang demam makan obat demam untuk mengurangi suhu mereka. Keduanya diidentifikasi sebagai Liao Moujun dan Liao Mouhai, yang berada dalam kelompok delapan pelancong. Mereka mendarat di Beijing pada 4 Maret dari perjalanan mereka ke Italia.
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa Liao Moujun dan Liao Mouhai adalah saudara kandung, dan mereka berada di Italia untuk perjalanan bisnis. Rupanya, saudara kandung telah menunjukkan gejala sejak akhir Februari dan sedang mengalami demam dan batuk kering. Mungkin karena mereka tidak ingin mengalami keterlambatan atau kerepotan saat naik pesawat, mereka memutuskan untuk makan obat untuk menurunkan suhu tubuh mereka.
Karena keduanya sengaja tidak mengungkapkan kondisi kesehatan mereka dengan jujur, polisi saat ini sedang menyelidiki saudara kandung untuk melawan pencegahan epidemi dan mengendalikan tindakan penyakit menular sesuai dengan hukum. Mereka berisiko menginfeksi awak kabin, staf darat dan siapa pun yang telah melakukan kontak dengan mereka.
Seorang pengacara Tiongkok berkata kepada wartawan bahwa sesuai dengan Hukum Pidana, hukuman untuk saudara Liao bisa sangat berat. Dia mengatakan bahwa jika dinyatakan bersalah, mereka dapat dipenjara hingga tiga tahun atau dalam kasus yang sangat parah, terdakwa dapat dipenjara hingga tujuh tahun.
R24/DEV
