Viral, Foto-Foto Masjidil Haram Tanpa Orang Tawaf, Netizen: Jadi Ingat Kiamat
RIAU24.COM - Virus Corona yang mewabah di lebih 80 negara dunia membuat pihak kerajaan Arab Saudi membuat kebijakan besar terhadap Masjidil Haram. Pusat ibadah umat Islam di Mekah ini dinyatakan ditutup satu jam usai salat Isya dan akan dibuka satu jam sebelum salat Subuh setiap hari.
Televisi pemerintah Saudi menampilkan foto-foto dari area ubin putih kosong yang mengelilingi Ka'bah, yang biasanya dipenuhi dengan puluhan ribu jamaah untuk melakukan tawaf. Sekelompok pembersih terlihat menggosok dan mengepel ubin di sekitar Ka'bah.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan, pemerintah Saudi memang sengaja melakukan sterilisasi dan pembersihan di dua masjid suci di Makkah dan Madinah. Itu sebabnya, banyak foto yang beredar dan menunjukkan sekitar area Ka'bah kosong melompong.
"Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menerangkan bahwa sesuai dengan langkah-langkah pencegahan kesehatan berdasarkan rekomendasi dari pihak berwenang, dan dalam rangka menjaga kebersihan Dua Masjid Suci untuk menghindarkan merebaknya penularan (virus corona)," ungkap Agus yang menerjemahkan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri melalui pesan pendek pada Jumat (6/3).
Foto-foto suasana Ka'bah yang terlihat sepi itu ditanggapi beragam oleh netizen. Akun @Aming_Wati meminta warganet mengambil sisi positif dari pengosongan area sekitar Ka'bah. Sebab pengosongan itu untuk memastikan keselamatan jemaah dari virus.
Sementara akun @babyxpyscho justru mengungkapkan ketakutannya dan jadi teringat kiamat. "Serem gini gaksih.. Jadi takut gitu ngeliat ka'bah sesepi ini. Jd semakin teringat kiamat semakin dekat Astagfirullah:" komentarnya.
"Yg dulu tiap detik gaperna sepi smp pengen cium ka'bah harua desek²an dulu, sekarang se sepi ini, semoga cpt bisa beroperasi lg :" tulis @leesaaisnain_
Di Saudi, sudah terdapat 5 orang yang dinyatakan positif corona. Mayoritas 5 pasien itu tertular saat berada di Iran, salah satu daerah endemik baru penyebaran corona.***