Dihadiri 32 Provinsi, KPU Gelar Bimtek Silon di Simalungun
RIAU24.COM - Tahapan Pemilihan 2020 terus bergulir, KPU terus berupaya mematangkan setiap tahapan yang dilalui. Dalam waktu dekat tahapan penerimaan pendaftaran para bakal calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.
Sejauh ini KPU diseluruh Indonesia telah menyelesaikan tahapan penyerahan syarat dukungan minimal bakal calon perseorangan. Dari tahapan ini ditemukan beberapa kendala dan masukan dari berbagai pihak terkait regulasi dan mekanisme penerimaan penyerahan dukungan, namun tidak sedikit pula ditemukan kejadian-kejadian unik yang cukup mampu membuat tersenyum tipis.
Kembali keacara Bimtek SILON lanjutan. Dengan lantunan music tradisional khas daerah Simalungun para penari menyambut langkah kaki Komisioner KPU RI yang hadir pada saat itu Arif Budiman selaku Ketua, Evi Novida Ginting, Hasyim Asyari, Pramono Ubaid, yang diiringi oleh Deputi Teknis Bpk Eberta Wima dan Kabiro Tekmas Ibu Nursyarifah.
Seremonial dilanjutkan dengan penyematan topi dan kain ulos yang merupakan tanda kebesaran bagi para bangsawan ditanah Batak, hadir dalam kesempatan itu Presiden persatuan orang Batak Se-dunia yang bertindak sebagai pemberi tanda kebesaran.
Dalam sambutannya Arif Budiman merasa tersanjung dengan sambutan yang diberikan oleh tuan rumah, beliau menyampaikan bahwa mulai hari ini apa yang ada dibadan kita sudah teraliri darah Simalungun karena apa yang kita makan hari ini berasal dari tanah Simalungun menjadi rambut, kulit serta yang lainnya.
KPU itu adalah lembaga negara yang cukup besar dinegara ini, bahkan pada moment tertentu jumlahnya akan berkali-kali lipat jumlah penyelenggaranya seperti pada saat moment perekurtan badan adhoc pada setiap periodesasi Pemilu dan Pemilihan. Maka sebagai orang yang dipercaya menduduki jabatan sebagai komisioner tentu diharapkan akan memberikan yang terbaik selama masa kepemimpinannya, tidak dipungkiri ada gelombang hambatan yang menghantam bahkan nyaris meruntuhkan trust public tapi percayalah “badan pasti berlalu”
Arif budiman juga menyampaikan harapannya agar para komisioner baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk senantiasa 1. Membangun transparansi salah satunya adalah melahirkan aplikasi system informasi seperti SILON yang dapat diakses public sekaligus memudahkan cara kerja baik bagi para pemangku kepentingan seperti para calon maupun instansi lain seperti Bawaslu dll, serta tentu saja bagi KPU itu sendiri.
2. Memiliki sikap integritas, hal ini hendaknya terus dipupuk agar senantiasa mengiringi setiap sikap dan tindakan yang dilakukan oleh para komisioner. 3. Profesional hendaknya pengetahuan terkait kepemiluan tidak saja dimiliki oleh para komisionernya semata namun para pejabat dan staf Sekretariat hendaknya turut mempelajari dan peduli baik terhadap regulasi maupun mekanisme kepemiluan.
“Karena masyarakat ketika datang ke kantor tidak akan langsung menanyakan mana komisonernya,” namun mereka akan bertanya tentang permasalahan atau informasi yang ingin mereka ketahui. Dan yang menjadi penerima tamu untuk pertama kalinya adalah secretariat tentunya tegas Arif.
Bimtek SILON lanjutan ini dilaksanakan selama 4 hari sejak 4 s.d 7 Maret 2020 bertempat di Hotel Niagara Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, dengan mengundang 32 Provinsi seluruh Indonesia yang diwakili oleh Divisi Teknis Penyelenggara, Kabag/Kasubbag Tekmas serta Operator SILON.
Dari KPU Riau sendiri dihadiri Joni Suhaidi divisi teknis dan Kasubag Teknis dan Hupmas serta Operator Silon Mulyadi. (rls)