Menu

Tolak Bantuan AS, Iran Lebih Memilih Rusia Meminta Pertolongan Untuk Perangi Virus Corona

Riko 3 Mar 2020, 18:16
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM Iran mengharapkan semua negara sahabat, termaksud Rusia akan memberikan bantuan kemanusian dalam perang melawan virus Corona baru. Hal itu dikatakan oleh Duta besar Iran untul Rusia, Kazem Jalali. 

"Kami telah membahas ini. Kami menyambut bantuan kemanusiaan dari semua negara, termasuk dari negara-negara sahabat dan sekutu kami," kata Jalali, menjawab pertanyaan apakah Iran telah meminta bantuan Rusia dalam memerangi wabah virus Corona seperti dilansir dari kantor berita Rusia. 

Kementerian Kesehatan Iran melaporkan kasus baru Corona di kota Qom pada 19 Februari. Menurut data resmi, sebanya 978 orang telah terpapar virus Corona di Iran dan setidaknya 54 orang meninggal. 

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, pihaknya siap memberikan bantuan kepada Iran, yang sedang kewalahan menghadapi penyebaran virus Corona, Covid-19. Trump menyebut AS akan membantu jika Iran meminta. 

Namun Iran menyatakan keraguan atas niatan AS membantu mereka dalam melawan penyebaran dan infeksi virus Corona baru, Covid-19.

"Kami memiliki keraguan dan terus memiliki keraguan tentang niat orang Amerika. Jika mereka memiliki niat baik, mereka tidak akan mempublikasikan bantuan di media dengan tujuan propaganda," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi. 

Wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus Covid-19, sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV, dilaporkan di kota Wuhan di China pada akhir Desember lalu. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan industri besar dengan populasi 12 juta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus Corona baru sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional, mencirikannya sebagai epidemi dengan "multiple foci." 

Di China, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona, lebih dari 2.900 orang telah meninggal dengan 80.000 telah terinfeksi dan 47.200 lainnya berhasil pulih. Selain China, wabah virus Corona yang besar dilaporkan terjadi di Italia dan Korea Selatan (Korsel). Kasus-kasus pasien yang terinfeksi virus Corona baru telah dikonfirmasi di lebih dari 70 negara, termasuk Rusia.