Presiden Jokowi Akui Ada yang 'Mainkan' Masker di Pasaran, Padahal Stok yang Ada Masih Cukup
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo tak menampik, ada pihak-pihak yang berusaha meraup keuntungan besar di pasaran, dengan menimbun masker. Padahal, stok yang tersedia di dalam negeri saat ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Menurutnya, ada 50 juta masker yang tersedia. Karena itu, ia mengingatkan bagi pihak-pihak yang bermain tersebut, agar segera berhenti berspekulasi.
"Nanti Pak Menteri biar cek, tetapi dari informasi yang saya terima stok yang di dalam negeri kurang lebih 50 juta masker ada," ungkap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 3 Maret 2020.
Dilansir kompas, Jokowi tak menampik, jika saat ini ada pihak yang tak bertanggung jawab yang menimbun masker, pasca munculnya virus Corona. Aksi penimbunan itu semakin parah, setelah Jokowi mengumumkan adanya dua warga Depok yang positif mengidap virus asal China itu.
"Memang pada masker-masker tertentu itu yang barangnya langka," akunya.
Untuk itu, Jokowi menginstruksikan kapolri untuk menindak pihak yang menimbun masker dan menjualnya dengan harga tinggi.
"Saya juga memerintahkan kapolri menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum seperti ini yang menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi," kata Jokowi.
"Hati-hati, ini yang saya peringatkan," tambahya lagi.
Saat ini, bayak laporan dari sejumlah daerah yang mengabarkan tentang langkanya masker di pasaran. Sejumlah toko maupun penjual yang biasanya menyediakan masker, mengaku stoknya sudah habis. Bila pun masih ada yang menjualnya, harganya bisa dipastikan sudah pasti melambung dari harga biasa. ***