Menu

Refly Harun Sebut Hal ini Jadi Persoalan Bagi Bangsa Besar, Netizen Sependapat: Kalau Tak Siap Dikritik Jangan jadi Pemimpin

Muhammad Iqbal 1 Mar 2020, 09:22
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun

RIAU24.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan jika yang menjadi persoalan suatu bangsa yang besar adalah para pemimpin ngakunnya demokratis, tapi saat dikritik justru menunjukkan emosionalnya.

"Persoalan besar bangsa ini, semua pemimpin/penguasa mengaku demokratis. Tapi dikritik sedikit langsung blingsatan," kata Refly mengutip akun Twitternya belum lama ini.

Parahnya lagi, ketika seorang pemimpin tersebut dikritik, malah balik mengancam bahkan membungkam para pengkritik.

zxc1

"Bahkan balik mengancam dan membungkam, baik dengan cara halus maupun tidak halus. Banyak memang yang jadi penguasa, tapi sedikit yang jadi pemimpin," kata Refly.

Netizen mengomentari kicauan Refly tersebut. Beragam tanggapan dilontarkan oleh para netter. Ini kata netizen.

"Begini Bang @ReflyHZ para pengkritik di negeri ini, rata2 tdk bisa membedakan mana itu kritik, nyinyir,dan  menghina.Bahkan cenderung sbg provokator atau memprovokasi masyarakat agar tdk percaya lgi pd pemerintah," komentar @TjahjoLoet.
zxc2

"Begitulah kalo kekuasaan didapat dg cara curang...apapun akan dilakukan demi menjaga kekuasaannya langgeng..rakyatnya sendiri dikhianati..!!," ujar @FathulKarim12.

"sepakat banget ... padahal kemampuan mendengar kritik adalah salah satu syarat pemimpin yg firm dengan kepemimpinannya. Pemimpin yg bertelinga tipis akan menjadi pemimpin yg kesepian dalam olah pikirnya," kata @herry_zudianto.

"Kalau tidak siap di kritik sebaiknya jangan jadi pemimpin..apalagi memanfaatkan pasal karet untuk menangkap dan mengancam rakyat..mending dagang aja, main sama anak cucu," kicau @AhnafMirza1.