RIAU24.COM -  Ini baru permulaan tahun 2020 tetapi beberapa bulan ini tidak lain adalah peristiwa penting dan sepertinya tren tidak akan berhenti segera. Ada wabah demam babi Afrika baru di provinsi timur dekat Timor Leste, Indonesia.

Kementerian Pertanian Indonesia telah melaporkan bahwa 2.825 babi telah mati pada 27 Februari di lima wilayah di Nusa Tenggara Timur, seperti dilansir dari Reuters. Kementerian juga telah mengirim tim untuk menentukan sumber infeksi dan untuk mendisinfeksi daerah. Selain itu, mereka juga mendesak petani untuk tidak menjual hewan yang sakit dan membuang bangkai dengan benar.

Sehubungan dengan peristiwa tersebut, direktur jenderal kementerian untuk ternak dan kesehatan hewan, I Ketut Diarmita telah memberikan perintah untuk kontrol yang lebih ketat atas pengangkutan babi hidup dan produk daging babi dari Timor Timur.

Jadi, apa sebenarnya Demam Babi Afrika?

Menurut Dewan Babi Kanada, Demam Babi Afrika adalah penyakit yang sangat menular untuk babi tetapi tidak mempengaruhi manusia. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung atau tidak langsung dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Namun, tidak ada vaksin yang ada untuk penyakit ini. Ini adalah salah satu ancaman utama terhadap produksi babi, keamanan pangan, dan keanekaragaman hayati di dunia.

 

 

 

R24/DEV